Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud) menggandeng perusahaan telekomunikasi untuk membantu penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk semester depan.
"Kerja sama ini membantu mahasiswa dan dosen dalam penyelenggaraan PJJ," ujar Dirjen Dikti Kemendikbud, Prof Nizam saat memberikan sambutan pada penandatanganan nota kesepahaman antara Ditjen Dikti dan XL Axiata secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Ditjen Dikti selenggarakan pelatihan pembelajaran daring untuk dosen
Dia menambahkan kebutuhan akan jaringan internet merupakan kebutuhan pokok pada penyelenggaraan PJJ. Hal itu menjadi perhatian utama Kemendikbud untuk menghadirkan paket data yang terjangkau oleh mahasiswa dan dosen.
Nizam menambahkan selama pandemi COVID-19, terjadi transformasi digital yang luar biasa cepat. PJJ sudah digaungkan sejak awal 2000-an, namun belum terlaksana dengan baik. Baru pada 2020 saat pandemi COVID-19, serentak menggunakan PJJ.
Nizam menjelaskan hingga saat ini pembelajaran daring baru menjangkau sekitar 43 persen mahasiswa. Kendala utamanya adalah jaringan internet, biaya hingga ketersediaan gawai untuk mendukung pembelajaran daring.
"Apalagi pas awal pelaksanaan PJJ, membutuhkan banyak kuota dan biaya. Sehingga, banyak mahasiswa yang protes," katanya.
Kemendikbud telah melatih sebanyak 100.000 dosen agar cakap dalam menyelenggarakan PJJ.
Sekretaris Ditjen Dikti Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani mengatakan pihaknya telah melakukan kerja sama dengan sejumlah penyedia layanan komunikasi.
Baca juga: Mudahkan PJJ, Kemenkominfo targetkan layanan 4G di 12.548 desa
"Hal ini sesuai dengan arahan Mas Menteri dan Dirjen Dikti, dan ingin menjamin agar tidak ada mahasiswa yang drop out (DO) meski saat ini pandemi COVID-19 dan ekonomi kurang baik. Kami berharap dapat menjangkau seluruh mahasiswa dan dosen selama empat bulan ke depan," kata Paristiyanti.
Chief Enterprise dan SME Officer PT XL Axiata, Feby Salianto mengatakan saat ini seluruh negara mengalami ujian yang cukup sulit, yang mana pembelajaran dilakukan secara jarak jauh.
"Kami mencoba memberikan dukungan semaksimal mungkin untuk mendukung PJJ. Oleh karenanya, kali ini kami bekerja sama dengan Ditjen Dikti untuk membantu PJJ ini," kata Feby.
Pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mendukung PJJ, yakni ketersediaan infrastruktur jaringan hingga menyediakan paket murah bagi mahasiswa maupun dosen.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: PJJ selama COVID-19 di daerah 3T sudah darurat
Baca juga: realme: permintaan ponsel baterai besar naik sejak PJJ
Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020