"Saat ini PLN berusaha memenuhi kebutuhan listrik di Babel dengan menyewa diesel HSD berkekuatan 10 megawatt (MW) dan di Toboali Kabupaten Bangka Selatan sebesar 5 MW," kata Oman.
Ia mengatakan, diesel HSD itu bisa mengatasi kekurangan pasokan listrik di provinsi itu saat ini.
"Untuk memenuhi kekurangan daya listrik di Babel, paling tidak Februari 2010 sudah dilakukan pelelangan dan Juni sudah tidak ada pemadaman bergilir lagi," ujarnya.
Menurutnya, jika PLTU 3 Babel yang saat ini dalam tahap pengerjaan sudah beroperasi, kebutuhan listrik di Babel akan terpenuhi.
"Pembangunan PLTU 3 Babel ini merupakan percepatan penyediaan listrik 10 ribu MW secara nasional dan di Bangka dibangun sebesar 2x30 MW dan Belitung sebesar 2x16,5 MW," kata Oman.
Ia mengatakan, pada 2006 Babel dinyatakan sebagai daerah krisis listrik, sehingga pembangunan PLTU berkekuatan 2x30 MW dipercepat.
"Kami sudah menyurati PLN Pusat untuk menetapkan Babel sebagai daerah krisis listrik dan sudah disampaikan ke Dirjen LPE," katanya.
Sementara itu Gubernur Babel Eko Maulana Ali menyambut baik rencana PLN Babel menyewa mesin diesel HSD untuk memenuhi kebutuhan listrik di Babel.
"Meskipun semua daftar tunggu PLN terpenuhi, namun PLN juga harus memikirkan dan menyiapkan pasokan untuk memenuhi kebutuhan daerah lain yang terus berkembang," katanya.
Menurut Eko, Babel akan terus berkembang baik investasi maupun jumlah penduduk sehingga harus memikirkan pemenuhan kebutuhan listrik.
"Walaupun pembangunan PLTU 3 Babel selesai dilaksanakan, tapi kami harus tetap memikirkan kebutuhan listrik di Babel yang akan terus berkembang," demikian Eko Maulana Ali. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010