Mataram (ANTARA News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram Marzuki Sahaz mengatakan warga Belanda akhir-akhir ini sering memesan produk industri kecil dari Lombok terutama kotak antik.

"Pesanan tersebut hingga mencapai 1.000 set kotak antik yang umumnya dijadikan koleksi di rumah atau pajangan di perkantoran," katanya di Mataram, Sabtu.

Ia mengatakan produksi kotak antik bisa mencapai dua hingga tiga set setiap minggu jika dikerjakan dua orang, sedangkan harganya bervariasi antara Rp300.000 - Rp2 juta/set.

"Hasil kerajinan dari Lombok termasuk kotak antik dikirim ke luar negeri melalui Denpasar dan Surabaya karena di NTB hingga kini belum memiliki pelabuhan ekspor," katanya.

Ia mengatakan, ekspor berbagai jenis kerajinan NTB termasuk Kota Mataram dari Bali dan Surabaya, maka yang mendapat nama bukan NTB, tetapi dua daerah tersebut. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010