Karena semua ketidakpastian ... mereka tidak bisa membiarkan semua upaya sia-sia, dan itu akan memperkuat prospek bullish untuk emas
Chicago (ANTARA) - Harga emas turun lagi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena meningkatnya optimisme atas hubungan perdagangan AS-China merusak daya tarik safe-haven logam mulia, sementara investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell minggu ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh 16,1 dolar AS atau 0,83 persen menjadi ditutup pada 1.923,10 dolar AS per ounce. Emas berjangka juga turun 7,8 dolar AS atau 0,4 persen menjadi 1.939,2 dolar AS pada Senin (24/8/2020).
Emas berjangka naik tipis 0,5 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.947 dolar AS pada Jumat (21/8/2020), setelah jatuh 23,8 dolar AS atau 1,21 persen menjadi 1.946,50 dolar AS pada Kamis (20/8/2020) dan anjlok 42,8 dolar AS atau 2,13 persen menjadi 1.970,30 dolar AS pada Rabu (19/8/2020).
"Kami memiliki sedikit optimisme pada hubungan AS-China, sementara ada beberapa optimisme mengenai (pengobatan) virus corona ... jadi, sedikit lebih kecil kebutuhan akan tempat berlindung yang aman," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Pejabat tinggi perdagangan AS dan China pada Selasa (25/8/2020) menegaskan kembali komitmen mereka untuk kesepakatan perdagangan Fase 1, menambah berita positif atas kemajuan dalam mengembangkan pengobatan untuk COVID-19.
Pada Minggu (23/8/2020), Presiden AS Donald Trump memuji izin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atas pengobatan virus yang menggunakan plasma darah dari pasien yang sembuh.
Data menunjukkan kepercayaan konsumen AS turun pada Agustus ke level terendah lebih dari enam tahun, karena rumah tangga khawatir tentang pasar tenaga kerja dan pendapatan.
"Itu sangat diperhitungkan. Kepercayaan memburuk dan itu hanya akan memaksa Kongres untuk memberikan lebih banyak stimulus," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
"Karena semua ketidakpastian ... mereka tidak bisa membiarkan semua upaya sia-sia, dan itu akan memperkuat prospek bullish untuk emas."
Bank-bank sentral global dan pemerintah-pemerintah telah memberikan stimulus moneter dan fiskal besar-besaran untuk menopang ekonomi yang dihantam virus, membantu emas naik lebih dari 25 persen sepanjang tahun ini.
Powell akan berbicara pada pertemuan para bankir bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, Kamis (27/8/2020).
Bank sentral AS telah mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol yang positif untuk emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 33,4 sen atau 1,26 persen, menjadi ditutup pada 26,273 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 9,5 dolar AS atau 1,03 persen menjadi menetap pada 934 dolar AS per ounce.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020