Jakarta (ANTARA) - Pemerintah merencanakan penyaluran bantuan sosial (bansos) dan pembagian masker untuk menyosialisasikan penggunaan masker guna mengendalikan penyebaran wabah COVID-19.
"Dalam penyaluran bansos disertai dengan kampanye protokol pencegahan COVID-19 dan penggunaan masker. Pada saat pemberian bansos diupayakan adanya pemberian masker," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi tingkat menteri bersama Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Kepala BNPB Doni Monardo, di Kantor Kemenko PMK Jakarta, Selasa.
Baca juga: Wakapolri minta masyarakat selalu pakai masker cegah COVID-19
Ia mengatakan bahwa kesadaran tentang penggunaan masker merupakan hal paling esensial dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.
Namun, masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan pentingnya penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Untuk itu, pemerintah saat ini berupaya menggencarkan kampanye dan sosialisasi pentingnya penggunaan masker.
Menko PMK Muhadjir mengatakan untuk menyukseskan sosialisasi penggunaan masker, terutama untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, penyaluran bantuan sosial (bansos) sebagai stimulus untuk mengatasi dampak COVID-19 akan disertai dengan pembagian masker.
Baca juga: Kemensos siapkan 92 persen pagu anggaran Rp92,82 triliun untuk bansos
Penyediaan masker melalui penyaluran bansos, kata dia, akan bekerjasama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Sementara itu, untuk mempercepat pemulihan ekonomi, pemerintah juga terus mengupayakan berbagai skema bantuan sosial, mulai dari bantuan program sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan khusus sembako Jabodetabek, Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), dan terbaru yaitu bantuan tambahan beras.
Muhadjir meminta agar penyaluran berbagai skema bansos yang dilakukan oleh Kementerian Sosial dan Kemendes PDTT untuk ditindaklanjuti dan sudah harus tersalur dengan baik sesuai dengan target dan waktu yang ditentukan.
“Berbagai skema bantuan selesai disalurkan paling lambat November 2020, kecuali BST. Tetap ada bantuan di bulan Desember, guna stimulus di akhir tahun,” kata dia.
Kemudian, terkait perkembangan penyaluran BLT Dana Desa, ia mencatat ada 550 desa yang masih kekurangan anggaran sebesar Rp53 miliar untuk menyelesaikan penyaluran bantuan tersebut hingga Desember 2020.
Untuk itu, agar skema anggaran Dana Desa berjalan dengan baik, Menko Muhadjir mengatakan 550 desa tersebut dapat menerima bantuan melalui BST dari Kemensos.
“Agar seluruh BLT DD tetap salur hingga Desember 2020, sebanyak 550 desa tersebut dapat menerima bantuan melalui BST dari Kemensos," demikian kata Muhadjir.
Baca juga: Pengamat: Salurkan BST di daerah terpencil dengan sekaligus
Baca juga: Kemenparekraf gelar Gerakan BISA dan Pakai Masker di destinasi wisata
Baca juga: Presiden Jokowi minta para menteri ikut promosikan pemakaian masker
Pewarta: Katriana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020