Jakarta (ANTARA News) - Naiknya harga saham-saham sektor energi mengembalikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ke level psikologis 2.600.
IHSG BEI yang pada penutupan Kamis (7/1) turun ke kisaran 2.500, pada akhir pekan ini ditutup naik 27,475 poin (1,06 persen) menjadi 2.614,370.
"Naiknya harga batubara yang saat ini mencapai 96,5 dolar per metrik ton (MT) memicu saham berbasis batubara," kata analis riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah, kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Beberapa saham energi yang ditutup menguat antar lain, Bumi Resources naik Rp200 menjadi Rp2.900, Adaro Energy (ADRO) menguat Rp130 ke posisi Rp1.970, dan Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menguat Rp50 menjadi Rp18.300.
Kenaikan indeks BEI juga didorong oleh naiknya saham-saham unggulan lainnya, seperti saham Telkom (TLKM) yang naik Rp100 ke level Rp9.350 dan Astra Internasional (ASII) yang naik Rp200 menjadi Rp34.400.
Selain itu, menurut Alfian, penguatan indeks BEI juga didukung oleh terus mengalirnya dana asing ke pasar saham Indonesia. "Dana asing masih diindikasi terus mengalir, hal ini terlihat dari penguatan nilai tukar rupiah," katanya.
Alfian mengungkapkan bahwa penguatan rupiah hingga ke level 9.210 per dolar AS karena investor asing masih memburu saham-saham yang memiliki fundamental bagus di awal 2010 ini.
Berdasarkan data BEI transaksi beli oleh broker asing mencapai 819,944 juta saham dengan nilai Rp1,458 triliun dibanding transaksi jual yang hanya 492,434 juta saham senilai Rp1,147 triliun.
Pada perdagangan Jumat ini, transaksi yang terjadi sebanyak 112.109 kali dengan melibatkan 7,536 miliar saham dan nilainya mencapai Rp5,437 triliun.
Saham-saham yang naik mendominasi pasar BEI sebanyak 116 jenis dibanding yang turun 50 saham dan 90 efek tidak berubah harganya.
Dengan penguatan yang terjadi pada pekan ini, Alfian memperkirakan indeks BEI masih akan melanjutkan penguatan pada pekan depan.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010