Jakarta, (ANTARA News) - Adnan Buyung Nasution mengecam hasil pertemuan antara Forum Rektor dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait dengan akan dilakukannya kajian terhadap model demokrasi yang paling sesuai untuk diterapkan di Indonesia.

"Saya tidak setuju dengan hasil pertemuan Forum Rektor dan Presiden," kata Buyung di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pencarian model demokrasi yang hanya sesuai dengan Indonesia bisa disebut sebagai "bisikan setan" karena konsep demokrasi memiliki nilai-nilai yang bisa diterapkan secara universal dan tidak hanya berlaku kepada daerah atau negara tertentu saja.

Ia menegaskan, hanya terdapat satu model demokrasi. Ia tidak setuju terhadap mereka yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara Demokrasi Barat dan Timur atau antara Demokrasi Utara dan Selatan.

Buyung mengingatkan, munculnya praktik-praktik antidemokrasi di Indonesia terjadi karena para penguasa ketika itu ingin mencari model sistem pemerintahan demokrasi yang mereka anggap sesuai dengan negara Indonesia.

"Di tahun 1950-an, Bung Karno mencari sistem yang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Sedangkan pada masa Orde Baru, Soeharto berdalih mencari sistem demokrasi yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia," katanya.

Sebelumnya, Forum Rektor menyatakan akan mengkaji model demokrasi yang paling sesuai untuk Indonesia, yaitu merupakan perpaduan unik antara masyarakat plural Indonesia dengan sistem pemerintahan yang menjamin kestabilan.

Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Forum Rektor Edy Suandy Hamid setelah diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/1).

Kajian demokrasi yang paling sesuai dengan Indonesia akan dirumuskan dari Konferensi Kampus di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, 8-9 Januari 2010.

Konferensi ini direncanakan akan dihadiri oleh sekitar 200 rektor perguruan tinggi negeri dan swasta.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010