Jakarta, (ANTARA News) - Budayawan Goenawan Mohamad mengatakan pelarangan buku sebenarnya tidak hanya dilakukan pada Orde Baru tetapi telah dilakukan sejak masa sebelumnya yakni pada awal tahun 1960-an.

"Pelarangan buku memiliki sejarah yang panjang di Republik Indonesia," kata Goenawan di Jakarta, Jumat.

Menurut Goenawan, sepengetahuannya hingga awal tahun 1960-an tidak terdapat buku yang dilarang secara resmi oleh pemerintah di Tanah Air.

Namun, ujar dia, sejak dilaksanakannya Demokrasi Terpimpin oleh Presiden Soekarno, terdapat sejumlah buku yang tidak boleh beredar.

Sayangnya, lanjutnya, praktik pelarangan tersebut diteruskan oleh rezim Orde Baru dan bahkan dilanjutkan setelah masa reformasi.

Ia berpendapat, pelarangan buku akan mencegah hak warga masyarakat yang ingin mendapatkan beragam jenis informasi.(*)

 

Oleh
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010