Timika, (ANTARA News) - Dua kelompok warga di Kwamki Lama, Kelurahan Harapan, Timika, Papua kembalik terlibat aksi saling serang dengan menggunakan panah, parang, katepel, senapan angin, Jumat.
Akibat pertikaian tersebut, tujuh orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke RSUD Mimika serta Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika untuk mendapat perawatan.
Salah seorang diantaranya, Niko Magai mengalami luka parah pada punggung kiri setelah diterjang anak panah.
Dua kompi aparat kepolisian dari Dalmas Polres Mimika dan Brimob Detasemen B Polda Papua yang diterjunkan ke Kwamki Lama tidak mampu membujuk kedua kelompok warga untuk berdamai.
Keterangan yang dihimpun ANTARA di lokasi kejadian menyebutkan aksi saling serang antar kedua kelompok berlangsung mulai sekitar pukul 09.00 WIT dan hingga kini belum mereda.
Area konflik tidak lagi di sepanjang ruas jalan masuk ke Kwamki Lama di sekitar SDI Kwamki I dan Kios Panjang, namun telah berpindah ke kawasan hutan di belakang Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat Efata dan Anthiokia.
Sejumlah saksi yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan pertikaian antar dua kelompok warga tersebut sulit diselesaikan jika belum ada korban meninggal dari "kelompok bawah" pimpinan Mekokme Murib.
"Kelompok atas Jalan Mambruk pimpinan Karminus Kinal bersikeras tidak mau berdamai karena salah satu warganya sudah meninggal dan telah dibakar. Mereka mau harus ada jatuh korban juga dari kelompok bawah," ujar salah seorang warga di Kwamki Lama.
Hingga hari ini, total korban luka akibat pertikaian di Kwamki Lama telah mencapai lebih dari 70 orang dan seorang meninggal dunia.
Korban meninggal dunia atas nama Albert Mom (32) telah dibakar oleh kelompoknya pada Selasa (5/1). Mom meninggal di RSMM Timika, Senin (4/1).(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010