Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa menegaskan pada 2010 Indonesia akan memberikan perhatian besar pada diplomasi multilateral.

Hal itu dikemukakan oleh Menlu dalam pernyataan pers tahunan Menlu di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat.

"Dalam pelaksanaan politik luar negeri di tahun 2010, sebagaimana bangsa-bangsa lainnya, Indonesia tidak akan dapat mengacuhkan kondisi eksternal yang kemungkinan dihadapi," katanya.

Bercermin dari pengalaman 2009, lanjut Menlu, berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat internasional, mulai dari krisis multidimensi hingga pandemik global, semuanya bersifat multidimensional dan terjadi bersamaan.

"Karakter lintasbatas dari berbagai tantangan ini mengingatkan kita bahwa solusi hanya dapat diupayakan melalui kerja sama internasional. Bahkan bangsa yang paling adidaya pun tidak akan mampu menangani sendiri," tegas Menlu.

Menurut Menlu, pada 2010 Indonesia akan bekerja untuk meningkatkan perannya dalam menjembatani berbagai perbedaan masyarakat antar bangsa.

"Politik luar negeri kita akan secara konsisten menempatkan Indonesia sebagai bagian dari penyelesaian masalah berbagai tantangan global," katanya.

Indonesia, lanjut Menlu, akan menjalankan perannya sebagai suatu negara yang mengedepankan titik temu dan bukannya mempertentangkan berbagai kepentingan dan pokok perhatian yang ada.

"Upaya menjembatani tersebut akan dilakukan tidak saja dalam konteks PBB tetapi juga di berbagai forum multilateral lainnya dimana Indonesia berperan aktif bagi penanganan sejumlah isu yang dihadapi masyarakat internasional," katanya.

Menlu menilai PBB dengan legitimasinya yang bersumber dari keanggotaannya yang bersifat universal harus tetap menjadi forum penanganan berbagai tantangan dan krisis global yang mungkin kita hadapi di tahun mendatang.

Namun, menurut Menlu, reformasi PBB khususnya Dewan Keamanan agar lebih mencerminkan kondisi dunia saat ini penting dimajukan agar upaya ini dapat efektif dan memiliki nilai legitimasi.

`Indonesia akan terus berada di garis depan dalam memajukan peranan PBB mengatasi krisis global dan pada saat yang sama menyerukan perlunya reformasi PBB," katanya.(*)

 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010