Canberra, (ANTARA News) - Kepolisian Australia, Jumat tampak marah dikecam pada kartun di satu surat kabar India yang menggambarkan mereka sebagai rasis anggota Ku Klux Klan (KKK), setelah penikaman yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa India.
Kartun yang dimuat di surat kabar Delhi Mail Today itu menggambarkan seorang anggota Ku Klux Klan berkerudung putih dan mengenakan lencana kepolisian negara bagian Victoria, menghadapi latar belakang hitam dengan tulisan: "Kami belum pasti melakukan kejahatan."
Nitin Garg, 21 tahun, lulusan akunting yang berasal dari negara bagian Punjab di India utara, ditikam hingga tewas Sabtu malam lalu, sepulang kerja di satu restoran cepat saji di Melbourne, sebagaimana dikutip dari Reuters.
"Itu untuk mengatakan, bahwa dektetif kami berjalan lamban dalam kasus ini, atau untuk beberapa alasan dalam upaya membela seseorang, namun itu adalah serangan yang tak masuk akal dan salah," kata Greg Davies, sekretaris Perhimpunan Polisi Victoria, suatu serikat pekerja kepolisian.
Pembunuhan itu terjadi setelah serangkaian serangan terhadap mahasiswa India di Melbourne dan Sydney pada 2009, yang memicu timbulnya protes diplomatik dan peringatan kunjungan dari New Delhi.
Media India telah mencap serangan terhadap mahasiswa India di Australia itu sebagai rasis, namun polisi dan pemerintah Australia membantah dan menyatakan, serangan-serangan itu murni tindakan kejahatan.
"Identitas penyerang adalah pembunuh dari Footscray, bahkan tidak diketahui apa kebangsaan penyerangnya. Karena itu untuk mengatakan bahwa kejahatan itu beralasan rasial adalah bukan hanya terlalu dini, namun juga bodoh," kata Davies kepada radio Australia dalam kecaman-kecaman yang didukung oleh Menteri Kepolisian Victoria, Bob Cameron.
Serangan-serangan itu telah merusak pasar mahasiswa luar negeri Australia yang menguntungkan. Sektor ini merupakan penerimaan ekspor terbesar ketiga di Australia, setelah batu bara dan bejih besi, yakni senilai 13 miliar dolar Australia (11,93 miliar dolar AS) pada kurun 2007-2008.
Jumlah mahasiswa India yang ingin menempuh pendidikan di Australia menurun 46 persen antara Juli-Oktober tahun lalu, menurut data departemen imigrasi Australia, dalam siarannya pekan ini.
Mahasiswa negara Asia Selatan itu meliputi 19 persen dari mahasiswa internasional yang belajar di Australia.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010