Washington, (ANTARA News) - Amerika Serikat, Kamis mengumumkan kesibukan pembicaraan tingkat yang ditujukan untuk memulai lagi pembicaraan damai Palestina-Israel. Pejabat AS mengatakan pembicaran itu akan menghasilkan penyelesaian dalam dua tahun.

Disertai oleh utusan Timur Tengah George Mitchell, Menlu AS Hillary Clinton akan bertemu di Washington Jumat dengan timpalannya dari Jordania dan Mesir, kata juru bicara Deplu AS PJ Crowley pada wartawan, sebagaimana dikutip dari AFP.

Mitchell kemudian Minggu malam akan berangkat ke Paris dan Brussels untuk berkonsultasi dengan sekutu-sekutu bukan-Arab termasuk tiga anggota lain kuartet Uni Eropa, PBB dan Rusia, Crowley menambahkan.

Pertemuan kuartet itu -- yang meluncurkan peta jalan bagi perdamaian pada 2003 yang minta pembentukan negara Palestina yang hidup berdampingan dengan Israel yang aman -- akan berlangsung di Brussels, katanya.

Beberapa hari setelah masuk Gedung Putih Januari tahun lalu, Presiden Barack Obama memberikan isyarat bahwa diplomasi Arab-Israel merupakan prioritas penting, tapi Crowley mengakui bahwa upaya itu telah menemui rintangan berat akhir tahun lalu.

"Kami memiliki gagasan, kami ingin membagi gagasan itu," kata Crowley.

"Langkah pertama nyata dalam proses itu adalah untuk membawa kedua belah pihak kembali ke pembicaraan resmi dan juga menemukan berbagai cara untuk mengatasi masalah yang sangat konkret" yang melibatkan dua pihak bertetangga yang telah lama konflik itu, ujarnya.

Crowley mengatakan Hillary akan bertemu Jumat dengan Menlu Jordania Nasser Judeh dan Ahmed Abul Gheit dari Mesir, hanya dua negara Arab yang melakukan perdamaian dengan Israel.

Kepala intelijen Mesir Omar Sulaiman akan menyertai Abul Gheit dalam pertemuan yang akan datang itu.

Dalam wawancara dengan pewawancara televisi AS Charlie Rose yang disiarkan Rabu malam, Mitchell menyatakan: "Kami pikir bahwa pembicaraan itu akan berlalu tak lebih dari dua tahun, saat kami mulai memikirkan pembicaraan itu dapat dilakukan dalam periode waktu tersebut".(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010