Falluja (ANTARA News/Reuters) - Tiga bom meledak di kota Hit di Irak barat Kamis, menewaskan tujuh orang dan melukai serius seorang komandan anti-teroris militer Irak, demikian polisi.

Bom-bom itu ditempatkan di beberapa rumah pribadi di daerah kediaman Hit, di barat Ramadi di provinsi Anbar, markas Arab Sunni Irak tempat pembom bunuh diri menewaskan sedikitnya 27 orang pekan lalu dalam serangan yang ditujukan pada gubernur provinsi itu.

Polisi menjelaskan ledakan yang melukai Letnan Kolonel Waleed al-Hiti itu telah membunuh ayah, ibu, dua saudara perempuan, saudara laki-laki dan ipar perempuannya, bersama dengan seorang tetangga, pengacara Qaid Hamoodi.

Seorang saksi mengatakan ledakan itu menghantam rumah dua pejabat polisi dan pengacara tersebut pada pukul 3 waktu setempat. Gambar TV memperlihatkan beberapa rumah runtuh di Hit, sekitar 130 Km di barat Baghdad.

"Ini aksi teroris," kata saksi tersebut. "Mereka ingin menakuti pemerintah."

Dua pemboman bunuh diri di Ramadi pada 30 Desember ditargetkan pada Gubenur Anbar Qassim Mohammad, yang luka berat, dan menunjukkan kegembiraan gerilyawan Irak, meskipun ada penurunan besar dalam seluruh kekerasan, ketika negara itu bersiap untuk melakukan pemilihan anggota parlemen pada 7 Maret.

Anbar adalah pusat gerilyawan Sunni Irak setelah jatuhnya presiden Saddam Hussein pada 2003 tapi menjadi relatif aman setelah para pemimpin suku bersikap menentang al Qaida pada 2006.

Jenderal Ray Odierno, komandan pasukan AS di Irak, menyatakan pekan lalu, pemboman di Ramadi itu bukan pertanda hancurnya keamanan di Anbar, tapi lebih merupakan indikasi bahwa masih ada kelompok yang mampu melakukan serangan untuk berupaya membuat tidak sah pemerintah pusat.

Serangan di Anbar itu menyusul serangkaian pemboman skala-besar di Baghdad, yang PM Nuri al-Maliki persalahkan pada gerilyawan al Qaida dan elemen partai Baathnya Saddam Hussein.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010