"Salah satu penekanan yang disampaikan Jaksa Agung pada rapat kerja (raker) seluruh Kajati di Jakarta pada 14 hingga 16 Desember 2009 yakni peningkatan kinerja kejaksaan pada semua bidang, termasuk pengawasan melekat pada semua perangkat," ungkap Kajati Kaltim.
Ia mengemukakan hal itu di sela-sela raker Kejati Kaltim yang diikuti 13 Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) di Samarinda, Kamis.
Raker yang berlangsung selama dua hari 7 hingga 8 Januari 2010 itu, katanya, membahas kinerja Kejati dan Kejari pada 2010.
Salah satu agenda pembahasan pada raker itu, kata Kajati Kaltim, yakni optimalisasi penanganan kasus tindak pidana korupsi.
"Jadi, dalam upaya memberantas mafia hukum yang paling penting dilakukan adalah pembenahan internal, khususnya pengawasan kepada semua bidang dan perangkat di kejaksaan," katanya.
"Dalam upaya memperbaiki moral jaksa kami (Kejati) akan meningkatkan pengawasan secara melekat maupun fungsional agar mereka dapat bekerja secara profesional dan proporsional," kata Thomson Siagian.
Dijelaskan Kajati Kaltim tersebut, peningkatan kinerja di bidang kepegawaian dilakukan melalui bimbingan bagaimana cara meningkatkan prestasi kerja untuk mendapatkan promosi dan meningkatkan karir.
Upaya meningkatkan partisipasi dan menambah wawasan masyarakat di agar taat hukum menjadi salah satu prioritas peningkatan kinerja bidang intelijen kejaksaan, katanya.
"Peningkatan kinerja dengan menitiberatkan pada kualitas kasus menjadi salah satu upaya pembenahan di bidang Pidsus (tindak pidana khusus)," ungkap Kepala Kejaksaan Tinggi Kaltim itu.
Terkait kasus dugaan korupsi yang menjadi target Kejati Kaltim pada 2010, Thomson Siagian mengaku masih membahas bersama Kajari 13 kabupaten/kota.
"Kami belum menyampaikan progres penyelesaian kasus yang ditangani Kejati secara rinci pada 2009 serta target kasus yang akan ditangani pada 2010. Namun yang jelas, salah satu tujuan raker ini yakni sebagai upaya peningkatan kinerja kejaksaan, termasuk perbaikan moral jaksa yang menjadi prioritas kami," ungkap Kajati Kaltim.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
