Jakarta (ANTARA) - The Shonet memberi stimulus yang mampu mendorong produktivitas pelaku industri melalui fesyen untuk bertahan di tengah pandemi dengan meluncurkan platform online social commerce.
CEO The Shonet Indonesia (theshonet.com) Elisabeth Kurniawan menjelaskan salah satu cara menggerakan perekonomian nasional adalah melalui transaksi secara digital.
Oleh karena itu, The Shonet meluncurkan layanan share and earning bagi pengguna untuk dapat membeli serta berkesempatan untuk mendapatkan komisi.
"Konsumen akan mendapatkan komisi setiap kali berhasil membuat temannya (referral) membeli produk yang ada di koleksinya. Koleksi pakaian atau produk kecantikan yang dibagikan konsumen ke teman-teman mereka adalah koleksi produk resmi dari brand – brand yang sudah bergabung menjadi merchant," kata Elisabeth dalam keterangan resminya, Selasa.
The Shonet juga telah bekerja sama dengan pelaku logistik terbaik di Indonesia untuk pengiriman dan pembayaran barang.
Kehadiran The Shonet juga menjadi jalur bagi industri fesyen dan kecantikan bertahan di tengah pandemi COVID-19 dan mampu mendukung merek lokal melalui ekosistemnya.
"Jadi di masa pandemi ini kita bersama-sama bisa meningkatkan perekonomian digital dan lewat platform kami, brand yang telah bergabung penjualannya juga terus naik," kata Elisabeth.
The Shonet juga tetap menerapkan kurasi yang ketat kepada merek yang mau bergabung. Saat ini sudah ada lebih 3 juta pengguna (Juli 2020) dan 500 merek fesyen dan kecantikan yang tergabung dalam ekosistem.
"Semakin banyak yang bergabung semakin kami memberdayakan UMKM untuk tumbuh, dan semakin kita bisa membantu pengguna kami memperoleh pendapatan dan kita bisa semakin tumbuh juga," pungkasnya.
Baca juga: Chilibeli masuk jajaran startups pangan top dari Tracxn Emerging Award
Baca juga: Dusdusan fokus ke bisnis "reseller"
Baca juga: Start-up LYKE hadirkan cara baru belanja fashion
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020