Mogadishu (ANTARA News/Reuters) - Serangan artileri menewaskan sedikitnya 11 orang di ibukota Somalia Mogadishu Kamis, setelah gerilyawan menembakkan bom mortir di istana presiden dan penjaga di tempat itu membalas menembak, kata beberapa saksi.
Pertempuran sengit secara tetap mengguncang kota pelabuhan itu, tempat pemerintah yang didukung Barat menguasai sedikit lebih dari istana, bandara, pelabuhan laut dan beberapa jalan di antaranya.
Beberapa warga mengatakan gerilyawan telah menembak ke istana Villa Somalia di puncak bukit itu, yang mendorong berondongan tembakan balasan yang sebagian besar menghantam distrik Yaqshid di Mogadishu utara.
"Kami sejauh ini telah mengumpulkan 11 orang tewas dan 34 orang terluka dalam serangan itu," Ali Muse, koordinator pelayanan mobil ambulans kota itu, menjelaskan pada Reuters melalui telpon.
"Semua orang itu terluka atau tewas di berbagai distrik di bagian utara Mogadishu. Korban tewas itu mungkin akan meningkat karena tembak-menembak masih berlangsung secara sporadis."
Somalia telah tidak memiliki pemerintah pusat selama 18 tahun, dan upaya untuk menempatkan pemerintah telah dirusak oleh pemberontakan yang dipimpin oleh kelompok gerilyawan al Shabaab, yang Washington tuduh menjadi wakil al Qaida di negara Tanduk Afrika yang gagal itu.
Perang telah menewaskan 19.000 warga Somalia sejak awal 2007 dan mengusir 1,5 juta orang lainnya dari rumah mereka, yang memicu salah satu keadaan darurat kemanusiaan terburuk di dunia.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010