Kuala Lumpur (ANTARA News) - Mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad, Wakil Menlu Malaysia Kohilan Pillay dan 15 belas duta besar serta anggota Parlemen Malaysia telah mengisi buku ucapan turut berduka cita di KBRI Kuala Lumpur sejak 31 Desember 2009 hingga 6 Januari 2009.
"Mahathir datang langsung ke KBRI untuk menuliskan duka cita. Bahkan Wakil Menlu Malaysia Kohilan Pillay langsung datang ke KBRI untuk menyatakan duka cita langsung dari airport KLIA bersama istri dan anak-anaknya setelah berlibur dari Bali," kata Minister Counsellor Pensosbud (Penerangan Sosial Budaya) KBRI Kuala Lumpur, Widyarka Ryananta, Kamis.
Menurut Widyarka, respons duka cita Malaysia atas meninggalnya mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid sangat bagus. Selain dua tokoh malaysia mengisi buku duka cita, beberapa anggota parlemen dan pengusaha Malaysia, semua media massa Malaysia juga menurunkan berita tersebut.
"PM Najib mengirim seorang menteri, yakni Jami Bahrum dan enam orang delegasi lainnya dengan pesawat khusus dari TUDM (Tentera Udara Diraja Malaysia) terbang ke Jombang ikut pemakaman. KBRI membantu mendapatkan izin terbang dari ke Departemen Pertahanan RI," kata dia.
Selain itu, KBRI juga mengadakan tahlilan dan shalat ghaib pada Kamis, 31 Desember 2009 dan sekitar 200 warga Indonesia di Kuala Lumpur mengikuti acara itu.
Ditambahkan, masyarakat NU dan Jawa di Kuala Lumpur pada saat bersamaan juga melakukan tahlilan di Kuala Lumpur.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010