Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) akan mengumpulkan puluhan pejabat ekonomi dari negara-negara di Asia di kantor pusatnya di Manila, Filipina.
Siaran pers ADB di Jakarta, Kamis menyebutkan, penghimpunan para pejabat ekonomi Asia itu untuk membahas pelajaran ekonomi global dan krisis keuangan serta penyesuaian kebijakan yang diperlukan untuk melindungi wilayah Asia terhadap guncangan krisis di masa depan.
Dikatakannya, lebih dari 80 peserta, termasuk menteri keuangan, kepala bank sentral, para pemimpin dari lembaga pemikir, sektor swasta serta ahli pembangunan dari hampir 20 negara di Asia akan ambil bagian dalam dua hari forum regional yang diselenggarakan oleh ADB pada 14-15 Januari mendatang.
Dalam acara yang akan dibuka Presiden ADB Haruhiko Kuroda itu, forum akan meneliti penyebab krisis dan dampaknya di Asia, serta pelajaran yang diperoleh, dengan para pejabat senior dari Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Asia Barat dan Tengah, serta merinci arah yang luas dari kebijakan pemerintah dalam mengambil tindakan dalam menanggapi krisis.
Sebagian besar negara-negara Asia tidak sangat terkena masalah kredit perumahan yang mempengaruhi Amerika Serikat dan lembaga-lembaga keuangan Eropa, tapi berikutnya penurunan tajam dalam perdagangan dengan Barat tidak menyebabkan kontraksi besar dalam pertumbuhan daerah.
Menyoroti krisis kawasan ketergantungan terhadap ekspor ke AS dan Eropa, para peserta akan membahas bagaimana Asia harus menyesuaikan fokus ekonomi, termasuk potensi untuk meningkatkan perdagangan intra dan pasar domestik.
"Perubahan besar yang terjadi pada masa pascakrisis ekonomi global ini sekarang membuka peluang baru serta tantangan yang membutuhkan para pembuat kebijakan Asia untuk memikirkan kembali atau setidaknya memperbaiki strategi pembangunan ekonomi yang secara tradisional mengikuti mereka," kata Direktur Jenderal ADB Rajat Nag.
Peserta juga akan mempelajari dampak sosial dari krisis - yang menewaskan puluhan juta orang Asia terperosok dalam kemiskinan ekstrem lain mereka mungkin telah melarikan diri - dan langkah-langkah kebijakan yang harus dilakukan untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan.
Langkah-langkah untuk meningkatkan kerja sama dan integrasi regional juga diharapkan akan dibahas sebagai bagian dari kolektif Asia dan akan terlihat pada langkah-langkah untuk bantalan itu sendiri terhadap risiko di masa mendatang. Forum akan menyimpulkan dengan memeriksa prioritas tindakan yang masing-masing negara perlu ambil sebagai kebijakan ekonomi mereka yang muncul dari akibat perlambatan global.
ADB, yang berbasis di Manila didedikasikan untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan berkelanjutan lingkungan, dan integrasi regional. Didirikan pada tahun 1966, lembaga itu memiliki 67 anggota dengan 48 dari Asia.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010