Bandarlampung (ANTARA News) - Produk-produk China makin banyak dipasarkan di mal dan pertokoan di Bandarlampung, bahkan merambat ke pasar-pasar tradisional di ibu kota Provinsi Lampung itu.

Berdasarkan pantauan di Bandarlampung, Kamis, produk tekstil, kulit dan buah-buahan asal China paling gencar dipasarkan oleh sejumlah mal dengan potongan harga atau diskon cukup besar.

Produk Chinadiminati pembeli karena harganya relatif murah dan modelnya lebih kaya sehingga konsumen memiliki banyak pilihan, sebelum membelinya.

Harga produk China itu bahkan lebih murah dari produk dan kualitas sama dari dalam negeri.

Produk China, seperti tekstil, sepatu dan tas adalah barang-barang yang paling diminati masyarakat, selain produk elektronik, seperti telepon seluler dan buah-buahan.

Ironisnya, beberapa pengunjung malah tidak mengetahui kalau produk yang hendak dibelinya itu buatan China.

"Jika demikian, bagaimana nasib produk dalam negeri," kata seorang pengunjung mal terbesar di Bandarlampung, Uthe.

Produk China, seperti telepon seluler, juga mulai digemari warga Bandarlampung, karena harganya lebih murah namun kualitasnya cukup memadai. Buah-buahan dan sayuran asal China seperti wortel, anggur dan jeruk, juga sudah merambah pasar lokal.

Sejumlah warga Lampung mengharapkan Pemprov Lampung meningkatkan pengawasan atas produk asal China untuk mencegah beredarnya produk yang mengandung zat berbahaya.

Pengawasan itu hendaknya dilakukan mulai pintu masuk hingga ke pasar-pasar yang menjual produk tersebut.

"Hal itu perlu dilakukan untuk menyadarkan warga agar membeli produk yang aman dan sehat," kata Edi, warga Bandarlampung.

Serbuan produk China meningkat sejak diterapkannya kebijakan perdagangan bebas ASEAN-China per 1 Januari 2010. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010