Jakarta (ANTARA) - Produser film Sheila Timothy mengatakan bahwa adanya layanan over-the-top (OTT) dan platform streaming film berbayar merupakan fenomena yang sejalan dengan perkembangan teknologi.

"Ini adalah pergeseran dan perkembangan teknologi. Sudah dari tiga tahun terakhir OTT masuk ke Indonesia, entah yang lokal maupun luar negeri. Tahun ini, animonya semakin banyak dari platformnya," kata Sheila melalui siaran virtual, Senin.

Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Lala itu mengatakan, kehadiran berbagai platform digital dan streaming film bisa menjadi alternatif menonton maupun mendistribusikan film, terlebih di tengah pandemi COVID-19.

"Ini menjadi alternatif dan menolong orang-orang film buat ketemu dengan audiens kita," kata Lala.

Baca juga: Tanggapan Dian Sastro soal penayangan film melalui platfrom digital

Baca juga: Bioskop digital terbesar di Taiwan tutup mulai September

Kakak dari aktris Marsha Timothy itu pun tak menyangkal bila sebagai penonton maupun pembuat film merasa rindu dan lebih puas untuk menikmati karya di bioskop. Namun, opsi layanan digital memiliki banyak nilai positif, mulai dari kepraktisan hingga harga.

"Memang, ada kepuasan tersendiri ketika nonton di layar lebar, di bioskop. Tapi, dengan OTT, kita jadi punya alternatif buat nonton di mana saja, nyaman karena bisa menyeseuaikan waktu kita yang sibuk, dan affordable juga," kata Lala.

Sementara itu, rumah produksinya, Lifelike Pictures baru-baru ini menjalin kerja sama dengan layanan streaming Mola TV dan menayangkan film "Mudik" secara eksklusif mulai tanggal 28 Agustus 2020.

Poster dua proyek Lifelike Pictures dan Mola TV. (Lifelike Pictures & Mola TV)

Keduanya berkomitmen untuk melakukan kerja sama jangka panjang hingga tahun 2022 di beberapa proyek seperti serial original hingga film panjang.

Lala mengungkapkan bahwa saat ini ada dua proyek serial web (web series) yang tengah disiapkan, berjudul "Angkringan" dan "Detektif Soleh" yang dijadwalkan tayang pada bulan Oktober atau November 2020.

"Seru dan semoga bisa syuting (proyek lainnya) segera akhir tahun ini, dan semoga terus berkembang. Ada penjajakan untuk bikin film panjang untuk dieksplor. Makin banyak platform, semakin banyak cara untuk berkarya," kata dia.

Ia berharap, konten, film, dan cerita yang ia buat tidak lekang oleh waktu dan tidak tergantung momentum. Pun dengan film "Mudik" yang ia co-produseri. Meski tak dirilis pada momen Idul Fitri, ia yakin film ini bisa bercerita dan meraih hati dan emosi para penontonnya.

"Konten, menurutku, film dan cerita bagus selalu tak lekang waktu, kita mau produce film yang tak tergantung momentum," kata Lala.

"Mudik di sini bukan sekedar pulang kampung. Film ini punya kekuatan karakter dengan cerita yang menarik, dengan special touch dari (sutradara) Adri (Adriyanto Dewo)," pungkasnya.

Baca juga: Film animasi "Scoob" akan tayang melalui layanan penyewaan digital

Baca juga: Festival Film Venice kesampingkan opsi perhelatan digital

Baca juga: Industri animasi juga pas untuk anak muda

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020