Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau para menteri yang telah memiliki wakil untuk mendayagunakan serta berbagi tugas para pembantunya itu.
Imbauan tersebut disampaikan Presiden Yudhoyono dalam pidato usai melantik Sekretaris Kabinet dan tiga wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
"Para menteri supaya bisa mendayagunakan dan berbagi tugas dengan wakil menteri sehingga bisa bersinergi," ujarnya.
Kepada para wakil menteri, Presiden mengimbau agar mereka tetap loyal membantu menteri di departemen atau kementerian masing-masing, sehingga semua program pemerintah dapat tercapai.
Presiden Yudhoyono melantik Dipo Alam sebagai Sekretaris Kabinet menggantikan Sudi Silalahi.
Sedangkan wakil menteri yang dilantik adalah Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Lukita Dinasryah Tuo, dan Wakil Menteri Pendidikan Fasli Djalal.
Sedangkan dua wakil menteri lain yang belum dilantik karena alasan administrasi adalah Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu yang direncanakan menjabat Wakil Menteri Keuangan dan mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Fahmi Idris yang akan menjabat Wakil Menteri Kesehatan.
Wakil menteri yang dilantik Presiden Yudhoyono pada Rabu melengkapi lima wakil menteri yang telah dilantik pada November 2009, yaitu Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Wakil Menteri Perdagangan Maendra Siregar, dan Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun.
Presiden dalam pidatonya kembali menyampaikan pertimbangannya untuk mengangkat wakil menteri pada departemen atau kementerian tertentu didasari oleh beban tugas serta prioritas dan sasaran program tertentu yang hendak dicapai Kabinet Indonesia Bersatu Kedua periode 2009-2014.
Kepada Sekretaris Kabinet yang baru dilantik, Presiden berharap agar dapat membantu Presiden dalam menjalankan manajemen kegiatan kabinet sehingga koordinasi antar anggota kabinet maupun dengan unsur pemerintahan yang lain dapat berjalan lancar.
Kepada wakil menteri pertahanan, Kepala Negara berpesan untuk membantu menteri pertahanan dalam merancang dan menjalankan modernisasi alutsista, serta mengembangkan kebijakan strategi pertahanan guna menjaga kedaulatan NKRI.
"Dan yang lebih penting lagi, sebagai agenda prioritas Kabinet Indonesia Bersatu Kedua lima tahun mendatang kita ingin melakukan revitalisasi industri pertahanan dan industri strategis. Departemen Pertahanan harus menjadi motor bersama dengan departemen atau instansi yang lain," tutur Presiden.
Sedangkan kepada Wakil Menteri Bappenas, Kepala Negara meminta agar membantu menteri untuk merancang sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah serta selalu melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam menjalankan pembangunan nasional.
Kepada wakil menteri pendidikan, Presiden mengingatkan tujuan pemerintah untuk melaksanakan reformasi gelombang kedua di bidang pendidikan nasional sehingga lima tahun mendatang diharapkan kualitas pendidikan makin membaik dengan akses dan biaya yang dapat dijangkau seluruhmasyarakat.
Selain itu, Kepala Negara juga mengingatkan revitalisasi perguruan tinggi guna meningkatkan daya saing, keunggulan, serta kesesuaian lulusan dengan pasar tenaga kerja yang terus berkembang.
Menurut Presiden, semua sasaran yang telah ditetapkan pada departemen atau kementerian itu membutuhkan peran dan bantuan wakil menteri agar masing-masing menteri dapat menjalankan tugas secara berhasil.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010