Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendukung bisnis kreatif baru berupa pengelola kegiatan atau event organizer virtual (EO virtual) dilibatkan dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan jasa EO virtual yang belakangan ini banyak dipakai kalangan bisnis, dapat diterapkan pada penyelenggaraan kampanye pilkada sehingga aman dari COVID-19.

Keuntungan lainnya menurut dia juga mampu menggerakkan kegiatan ekonomi digital berbasis kreativitas yang banyak digeluti anak-anak muda.

"EO bisa mendisain event kampanye tatap muka yang diikuti peserta 50 orang, misalnya, kemudian dikoneksikan dengan medsos secara virtual lewat live streaming online dan kanal digital lainnya, sehingga bisa diikuti audiens yang lebih banyak, hingga menjangkau bahkan ribuan orang," kata Mendagri Tito.

Baca juga: Kampanye digital dan ancaman jerat UU ITE di pilkada Sumbar
Baca juga: KPU dorong kampanye pilkada diisi sosialisasi COVID-19
Baca juga: KPU: Kampanye terbuka Pilkada dilaksanakan dengan protokol kesehatan


Menurut data dari pelaku industri, satu siaran langsung bisa menarik sedikitnya 4.000-5.000 akun penonton. Bentuk acara siaran langsung bermacam-macam, mulai dari yang dikemas sebagai bincang-bincang, seminar, konferensi pers hingga yang berbentuk hiburan, katanya.

Jumlah audiens bahkan bisa meningkat lebih dari tiga kali lipat pada acara-acara yang bersifat hiburan.

Mendagri memberi perhatian terhadap hal ini karena pilkada kini telah memasuki tahap kampanye. Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) memberi syarat kampanye wajib mengikuti protokol kesehatan, antara lain pembatasan peserta rapat umum tatap muka langsung sebanyak 50 orang.

Model bisnis baru berupa EO Virtual yang selama ini lebih banyak mengorganisasikan webinar, pernikahan dan pengenalan produk, menurut Mendagri dapat menjadi salah satu solusi pilkada untuk menjangkau lebih banyak calon pemilih.

Hal ini kata Tito semakin relevan di daerah-daerah yang dengan wilayah yang luas dengan jarak satu kota dan kota lainnya yang cukup jauh. Sementara, kendala sinyal yang dialami oleh sejumlah daerah tidak menjadi masalah lagi karena sudah tersedia jasa penguatan mobile signal di pasar.

Dukungan Mendagri Tito terhadap penggunaan jasa EO Virtual juga didasarkan pada potensi bisnis ini dapat menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya anak-anak muda, di tengah tekanan pandemi COVID-19.

Para pelaku bisnis EO Virtual yang umumnya generasi muda dapat mengaktualisasikan kreativitas mereka di daerah masing-masing untuk menghadirkan terobosan komunikasi publik dalam rangka melayani kebutuhan kandidat pilkada.

Menurut Mendagri terobosan-terobosan yang tercipta akan menghadirkan perubahan perilaku komunikasi konvensional dengan kerumunan massa yang berdesak-desakan, menjadi komunikasi efektif yang menarik dan aman COVID-19.

"Pilkada adalah momentum untuk memutus rantai penularan COVID-19 bila dilaksanakan secara maksimal dengan protokol kesehatan dan optimalisasi potensi digital yang saat ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan setiap individu masyarakat," kata Mendagri.

Mendagri Tito berharap para kandidat pilkada memanfaatkan terobosan teknologi digital ini dalam mensosialisasikan materi kampanye mereka masing-masing terhadap pemilih.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020