Bandung (ANTARA News) - Menko Kesra Agung Laksono meluncurkan Program Raskin 2010, di Gedung Sate Bandung, Rabu sekaligus menandai penyaluran pertama beras bersubsidi pada Januari 2010.
Peluncuran Program Raskin itu untuk delapan provinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan, Dirut Perum Bulog Soetarto Alimusso, Tim Koordinator Raskin Pusat, Tim Raskin Provinsi, pada kepala Divre Bulog di 8 provinsi serta Kapala Sub Divre Bulog.
"Perum Bulog bertugas melakukan penyaluran Raskin hingga titik distribusi, sasarannya keluarga sangat miskin, miskin dan hampir miskin berdasarkan data BPS," kata Menko Kesra Agung Laksono.
Pemerintah daerah melaksanakan pengelolaan dan pengawasan penyaluran, pengangkutan raskin dari titik distribusi. Penyaluran ke titik penerima manfaat dilakukan oleh Tim Koordinasi Raskin Provinsi dan Kabupaten/ Kota.
Program Raskin 2010, telah mendapat persetujuan DPR dengan alokasi 156 Kg/Rumah Tangga Sasaran (RTS) per tahun atau setara dengan 13 kilogram / bulan per RTS dengan alokasi penyaluran 12 bulan.
Menko Kesra mengusulkan adanya penambahan pagu Raskin melalui APBN Perubahan 2010 sehingga Raskin tetap 15 Kilogram per bulan per RTS selama 12 bulan seperti penyaluran 2009.
Sementara itu jumlah penerima manfaat Raskin 2010 mengalami penurunan dari 19 juta RTS pada 2009 menjadi 17.5 juta RTS pada periode penyaluran 2010. Dari 17,5 juta RTS sebanyak 9,8 juta atau 56 persen berada di enam provinsi di Pulau Jawa.
"Setiap bulan keenam wilayah itu akan mendapat penyaluran Raskin paling tidak 130 rubu ton. Raskin tak hanya membantu ketahanan pangan pada keluarga tapi juga berpengaruh positif terhadap stabilisasi harga beras di pasar," kata Agung.
Ia menyebutkan, jumlah subsidi Raskin 2010 sebesar Rp11,4 triliun. Jumlah tersebut menurun dari subsidi Raskin 2009 sebesar Rp12,9 triliun. Meski demikian, subsidi Raskin 2010 ini kemungkinan naik menjadi Rp13,1 triliun bila APBNP mendapat persetujuan DPR.
"Untuk Jabar sendiri subsidi Raskin sebesar Rp1,85 triliun, belum termasuk penambahan pagu dari 13 kilogram menjadi 15 kilogram dari APBN-P," kata Menko Kesra.
Program Raskin tak hanya membantu ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga, tapi juga pada tingkat nasional dengan pembelian gabah yang dihasilkan petani, sehingga bisa memacu produksi beras dalam negeri sehingga swasembada beras bisa di pertahankan.
Perum Bulog sendiri tak hanya menjamin penyerapan beras dan harga pembelian petani, tapi juga menjamin kualitas beras yang disalurkan kepada masyarakat penerima Raskin.
Sementara itu Dirut Bulog Soetarto Alimusso menyebutkan, Perum Bulog siap menyalurkan Raskin 2010 dari gudang-gudang Bulog di Daerah.
Ia menyebutkan, realisasi penyaluran Raskin 2009 mencapai 97,75 persen. Program Raskin merupakan tanggung jawab bersama pemerintah pusat dan daerah dalam rangka penanggulangan kemiskinan.
"Penyaluran Raskin 2010 ini digulirkan secara serentak di seluruh Indonesia," kata Soetarto Alimusso menambahkan. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010