Sydney (ANTARA) - Negara bagian Victoria di Australia melaporkan kenaikan harian terendah dalam infeksi COVID-19 dalam tujuh pekan pada hari Senin.
Laporan tersebut memunculkan optimisme bahwa gelombang kedua yang mematikan mereda.
Victoria pada hari Senin (24/8) melaporkan 116 kasus dan 15 kematian akibat virus dalam 24 jam terakhir, turun dari puncak lebih dari 700 kasus awal bulan ini.
Australia mengalami lonjakan infeksi dalam sebulan terakhir di Melbourne, ibu kota Victoria dan kota terbesar kedua di negara itu, tetapi kasus-kasus cenderung menurun dalam beberapa hari terakhir dibantu oleh penguncian total.
Baca juga: Australia perkirakan pengangguran capai 10 persen akibat aturan corona
Baca juga: PM Australia persingkat tur antarnegara bagian untuk tangani corona
Sementara penguncian Melbourne telah membatasi penyebaran infeksi.
Namun upaya tersebut telah mendatangkan malapetaka pada ekonomi dengan tingkat pengangguran efektif Australia diperkirakan naik di atas 13 persen pada akhir September, menurut perkiraan pemerintah.
Hampir setengah juta orang bisa kehilangan pekerjaan mereka karena penutupan penuh di Melbourne, Bendahara Josh Frydenberg mengatakan pada hari Minggu.
Negara tetangga Selandia Baru pada hari Senin akan mengambil keputusan apakah akan melonggarkan pembatasan COVID-19 saat ini di kota terbesarnya Auckland.
Kebangkitan COVID-19 yang tiba-tiba sekitar dua minggu lalu di Auckland mendorong Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern untuk mengunci 1,7 juta penduduk kota hingga Rabu, memaksa aktivitas bisnis dan sekolah tutup.
Selandia Baru, yang memiliki populasi 5 juta, sejauh ini mencatat lebih dari 1.300 kasus virus yang dikonfirmasi dan 22 kematian. Australia telah mendeteksi hampir 25.000 infeksi dan melaporkan 502 kematian, dari populasi 25 juta.
Selandia Baru dan Australia telah mencegah kematian tinggi yang dialami oleh banyak negara lain karena tindakan penguncian yang ketat.
Baca juga: Australia menuju kenaikan satu hari terendah dalam kasus COVID-19
Baca juga: Kasus meningkat, Australia alami hari paling mematikan pandemi corona
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020