Magelang (ANTARA News) - Harga beras di sejumlah pasar di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sejak beberapa hari terakhir naik antara Rp500 hingga Rp800 per kilogram.
Sutrimah, seorang pedagang beras di Pasar Muntilan, pasar terbesar di daerah itu, di Magelang, Selasa, mengatakan, harga beras kualitas rendah naik dari Rp4.500 menjadi lima ribu rupiah per kilogram.
Harga beras kualitas baik, katanya, naik dari Rp5.200 menjadi enam ribu rupiah per kilogram.
"Pasokannya mengalami penurunan sejak sekitar dua minggu terakhir ini, kenaikan harga mengikuti harga grosir," katanya.
Biasanya, katanya, dirinya menerima pasokan beras tiga hari sekali sekitar 1,5 ton namun sejak beberapa hari terakhir mengalami penurunan menjadi satu ton.
Kemungkinan, katanya, hujan yang hampir setiap hari mengguyur daerah itu menjadi salah satu penyebab penurunan pasokan dan kenaikan harga beras.
Daroni, seorang pekerja perusahaan penggilingan padi di Desa Pagersari, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, mengaku, pihaknya sejak sekitar dua minggu terakhir mengalami kesulitan menjemur gabah karena hampir setiap hari hujan.
"Butuh waktu relatif lebih lama untuk menjemur gabah karena terganggu hujan," katanya.
Jika tidak hujan, katanya, penjemuran gabah hingga kering dan siap digiling butuh waktu sekitar 1,5 siang.
Namun, katanya, penjemuran gabah usai petik akhir-akhir ini butuh waktu sekitar tiga siang.
Produksi penggilingan gabah setempat, katanya, juga mengalami penurunan akhir-akhir ini dari tiga ton menjadi satu ton per hari.
Ia juga mengatakan, harga gabah kategori basah naik dari Rp2.500 menjadi tiga ribu rupiah per kilogram, gabah kering naik dari tiga ribu rupiah menjadi Rp3.500 per kilogram.
Gabah basah jenis ketan naik dari tiga ribu rupiah menjadi Rp3.500 per kilogram, gabah kering jenis ketan naik dari Rp3.500 menjadi empat ribu rupiah per kilogram.
Harga beras IR64 di tingkat penggilingan setempat, katanya, naik dari lima ribu rupiah menjadi Rp5.800 per kilogram sedangkan beras ketan naik dari enam ribu rupiah menjadi Rp7.600 per kilogram.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010