"Saat ini kita sedang melaksanakan pendaftaran tender untuk pengadaan bus. Sudah ada enam perusahaan yang mengajukan minat mengikuti tender," kata Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Hendah Sunugraha di Jakarta, Selasa.
Tender senilai total Rp300 miliar itu digelar untuk pengadaan 139 bus bagi kedua koridor dimana sebanyak 114 bus adalah bus single dan 25 lainnya berupa bus gandeng (articulated bus).
"Sebanyak 74 armada diantaranya akan dialokasikan untuk koridor IX dan sisanya untuk koridor X," kata Hendah.
Tender yang digelar saat ini adalah tender untuk kedua kalinya setelah tahun lalu diadakan tender namun banyak perusahaan tidak dapat mengikutinya karena tingginya komponen penilaian tentang kemampuan dasar perusahaan.
"Sekarang aturannya kami ubah. Biar pesertanya lebih banyak," ujar Hendah.
Terhambatnya proses pengadaan bus menyebabkan infrastruktur jalan dan halte kedua koridor yang telah siap menjadi rusak tidak terawat.
Banyak halte busway yang kumuh tertutup debu dan jalanan rusak karena disalahgunakan oleh kendaraan lain.
Pengamat transportasi Darmaningtyas menyebut sebenarnya pengoperasian kedua koridor tersebut tidak harus menunggu pengadaan bus khusus namun dapat meminjam bus dari koridor-koridor lain maupun menggunakan bus cadangan.
"Sistem ini juga dapat menjawab keluhan operator tentang banyaknya kilometer kosong di bus-bus mereka. Jika dialihkan ke koridor IX dan X kan dapat lebih bermanfaat," katanya.
Darmaningtyas mengatakan setelah melakukan simulasi, ia mengajukan usulan mengenai pemanfaatan bus dari koridor lain untuk mengoperasikan kedua koridor terakhir busway.
"Koridor IX bisa beroperasi dengan meminjam armada koridor I, IV dan V. Adapun koridor X dapat beroperasi dengan meminjam armada koridor V dan VII," paparnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengaku telah memerintahkan BLU Transjakarta untuk segera mengoperasikan kedua koridor itu.
"Saya minta agar pengoperasian kedua koridor ini tidak lagi terjadi keterlambatan. Saya juga minta jaminan peningkatan pelayanan busway secara keseluruhan," kata Fauzi.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010