Meulaboh (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGPP) COVID-19 Kabupaten Aceh Barat sementara waktu tidak memiliki tenaga kesehatan untuk melakukan tes usap (swab), setelah seorang dokter spesialis di daerah ini berinisial HL terinfeksi COVID-19.
“Petugas usap (swab) kita ada enam orang, setelah dokter HL positif COVID-19, maka semua paramedis yang selama ini bertugas untuk tes usap harus diisolasi secara mandiri,” kata Petugas Sekretariat Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGPP) COVID-19 Kabupaten Aceh Barat, Irsadi Aristora di Meulaboh, Ahad.
Akibat tidak adanya petugas usap, TGPP Aceh Barat hingga saat ini belum bisa melakukan pengambilan sampel usap liur dan hidung terhadap masyarakat yang dicurigai terpapar COVID-19, atau warga yang selama ini terlibat kontak dengan pasien COVID-19.
Baca juga: Satu dokter positif COVID-19, RSUD Meulaboh-Aceh tetap buka layanan
Baca juga: Perawat di Aceh Barat meninggal dunia diduga terinfeksi COVID-19
Sebagai solusi, pihaknya juga mencoba menjalin kerjasama dengan tim kesehatan dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, untuk memperbantukan sejumlah paramedis untuk melakukan usapan di Aceh Barat.
“Senin besok kita kirim suratnya ke Unsiyah, setelah suratnya ditandatangani oleh Bapak Bupati Aceh Barat, Ramli MS,” kata Irsadi menuturkan.
Apabila tidak berhasil, TGPP Aceh Barat juga berencana melakukan kerjasama dengan tim dari Balitbangkes Aceh, untuk memperbantukan tenaga kesehatan ke Aceh Barat.
“Jadi sementara waktu Aceh Barat tidak memiliki tenaga mengusap, kita berharap secepatnya upaya kerjasama ini bisa segera dilakukan, sambil menunggu paramedis usai menjalani isolasi mandiri,” kata Irsadi Aristora menuturkan.*
Baca juga: Warga-nakes positif COVID-19, rawat inap RSUD Aceh Barat Daya ditutup
Baca juga: Pasien COVID-19 di Aceh Barat mengamuk dan pecahkan kaca ruang isolasi
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020