Dalam keterangan resminya, Minggu, lagu "Teman Palsu" mengusung musik rock dengan beat cepat. Hal itu menjadikan lagu ini berbeda dengan dua lagu sebelumnya yang telah dirilis.
Sebelumnya Kotak telah merilis "Hoax” yang dikemas dalam bentuk hard rock yang kencang, lalu pesan “Manusia Manusiawi” disampaikan melalui alternative rock, dan kini “Teman Palsu” hadir dengan identitas berbeda.
Baca juga: Band Kotak didaulat jadi duta lingkungan
Baca juga: Kotak suguhkan lirik penuh energi dalam "Beranikan Dirimu"
"Teman Palsu" ini dikemas dengan unik dan menunjukkan musik KOTAK yang dinamis, terutama setelah Chua sang bassis tak cuma berkontribusi lewat instrumennya, tapi juga menyumbang rap.
Kotak mengatakan bahwa lagu "Teman Palsu" terinspirasi dari kisah nyata di lingkungan para personel Kotak. Secara umum, lagu ini berkisah soal pengkhianatan, yang diawali dari kebohongan kecil kemudian semakin menjadi-jadi.
Hal itu kemudian bisa berdampak lebih besar dalam hubungan antar relasi. Lagu ini tidak hanya mengangkat soal hubungan yang romantis, tapi juga hubungan pertemanan.
Proses rekaman “Teman Palsu” dilakukan di Yogyakarta tanpa brainstorming yang memakan waktu, khususnya pada lini lirik.
Lagu "Teman Palsu" sudah dapat didengarkan melalui layanan musik digital.
Baca juga: Kotak garap video musik "Hoax" dari rumah
Baca juga: Lawan berita bohong, Kotak luncurkan lagu "Hoax"
Baca juga: Melly Mono vokalis sementara Kotak gantikan Tantri
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020