Pandemi virus corona membuat sebagian orang merasa gagal selama berdiam diri di rumah bila tidak "produktif", entah itu menyelesaikan setumpuk bacaan atau menguasai resep kue-kue yang rumit.
Solusinya? Mengalihkan fokus kita ke arah pencapaian sederhana.
"Di masa tak biasa ini, kita harus menyadari semua orang punya pekerjaan tambahan bernama Warga Pandemi COVID-19," kata Teresa Amabile, profesor administrasi bisnis di Harvard Business School dan salah satu penulis "The Progress Principle: Using Small Wins To Ignite Joy, Engagement, And Creativity At Work."
Baca juga: Jaga energi dan suasana hati saat #dirumahaja
Baca juga: Studi: Manusia merasa paling tidak bahagia saat berusia 47 tahun
Warga COVID-19 memantau dan menjaga keamanan serta kesehatan, membaca informasi tentang virus yang melimpah ruah, mengelola keuangan, memberi dukungan emosional, mendidik dan menjaga anak selama bekerja, dan masih banyak lagi.
Menurut Amabile, seperti dikutip dari NY Times, produktivitas sehari-hari kita tidak cuma tercermin dari apa yang kita bagikan di media sosial, tapi total apa yang kita lakukan dalam sehari, di tengah pekerjaan yang menumpuk akibat COVID-19.
"Di penghujung hari, kamu harus menghargai semua pencapaian --besar dan kecil-- dan merayakannya," kata dia.
Tentu saja orang lebih bersemangat ketika meraih pencapaian besar atau menyelesaikan masalah sulit ketimbang melewati pencapaian sederhana.
Namun, pencapaian besar lebih sulit diwujudkan ketimbang pencapaian sederhana, bila kita menunggu hal itu terjadi untuk merasa puas atas kinerja kita sendiri, sebagian besar dari kita justru akan merasa menderita di tengah rasa bosan.
Kenyataan ini menegaskan pentingnya mengenali dan merayakan hal-hal sederhana. Penelitian yang dilakukan Amabile menemukan bahwa capaian sederhana bisa memberikan pengaruh positif kepada kebahagiaan diri, sama seperti capaian besar.
Apa contohnya? Sesederhana membersihkan sayuran yang akan dimasak, menghapus file tak berguna di komputer, mengganti foto latar di laptop, membersihkan kulkas atau membaca satu bab buku yang sudah tergeletak di kamar selama setahun.
Baca juga: Bahagia itu mudah, ini caranya
Baca juga: Ini dia cara ringankan stress
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020