"Habis sudah sikap kritis PAN jika dipegang Hatta," kata Syahrial, di Tanjungpinang, Selasa.Menurut Syahrial, sikap kritis PAN harus tetap ada,karena itu merupakan ideologi PAN yang sudah tidak bisa ditawar lagi.
"Tidak mungkin seorang Ketua Umum PAN adalah 'kaki tangan' pemerintahan, sebaiknya langsung saja masuk Partai Demokrat," katanya yang juga mantan calon Walikota Tanjungpinang.
Syahrial berpendapat, pada Kongres PAN yang akan dilaksanakan di Planet Holiday, Batam, pada tanggal 7 sampai 9 Januari 2010 pekan ini, Drajad Wibowo dinilai lebih pantas menjadi pimpinan PAN menggantikan Soetrisno Bachir.
"Idealisme dan masa depan PAN akan lebih maju dan berkembang lagi jika dipimpin oleh kader PAN di luar pemerintahan seperti Drajad Wibowo," ujarnya.
Namun, secara organisasi DPD PAN Tanjungpinang menurut dia belum menentukan pilihan pada kongres di Batam nanti.
"Ini masih pendapat pribadi, yang bertujuan untuk mempertahankan idealisme dan masa depan partai," katanya.
Menurut dia, regenerasi pimpinan PAN sangat dibutuhkan untuk eksistensi partai yang nantinya akan berpengaruh kepada penambahan jumlah konsituen.
"Jika masih dipegang oleh kelompok-kelompok tertentu saja, PAN tidak akan solid dan jalan ditempat," katanya.
Hatta Rajasa yang sekarang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, dinilai Syahrial tidak akan bisa lagi mengemban amanah partai karena berstatus sebagai pembantu presiden.
"Sebagai pembantu presiden, Hatta harus loyal kepada presiden, sedangkan ketua umum partai harus loyal kepada konsituen," ujarnya.
Syahrial juga siap mundur dari Sekretaris DPD PAN Tanjungpinang, jika Hatta Rajasa nantinya terpilih sebagai Ketua Umum pada Kongres PAN di Batam."Pasti saya akan mundur jika Hatta terpilih," tegasnya.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
