"Ke Dinas Perhubungan saya perintahkan kalau memang portal itu efektif agar ditambah. Dua hari terakhir saya monitor jalur yang sudah dipasang, ternyata memang lancar. Tapi tentu kemarin volume `traffic` gak sepadat hari kerja," kata Gubernur di Balaikota Jakarta, Senin.
Penambahan portal penting karena dapat mempercepat waktu perjalanan bus sehingga jadwal "headway" (waktu kedatangan bus) dapat ditepati.
"Kalau waktu perjalanan meningkat, itu juga meningkatkan pelayanan masyarakat," ujar Fauzi.
Tahun 2009 Dinas Perhubungan DKI menambah enam portal di beberapa jalur busway yang padat dan bercampur dengan lalu lintas kendaraan lainnya atau "mixed traffic" yakni di Jl Buncit dua portal, Jl Matraman satu portal, Jl Letjend Soeprapto satu portal, Jl Galur satu portal dan Jl Daan Mogot satu portal.
Tahun 2010 direncanakan penambahan sebanyak 35 portal lagi yang disebar pemasangannya diseluruh delapan jalur busway yang telah beroperasi.
Sementara itu, Gubernur juga berharap agar rencana pengoperasian dua jalur busway yakni Koridor IX (Pinang Ranti- Pluit) dan koridor X (Cililitan- Tanjung Priok) tidak molor lagi seperti koridor-koridor sebelumnya.
"Saya minta jaminan supaya rencana meluncurkan koridor IX dan X tidak lagi terjadi keterlambatan. Saya juga minta jaminan peningkatan pelayanan, `level of service` busway secara keseluruhan," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan M Tauchid mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pra kualifikasi lelang untuk pengadaan bus untuk koridor IX dan X.
Dishub akan melelang 139 bus untuk kedua koridor itu yakni 114 bus single dan 25 bus gandeng (articulated bus).
"Target Februari- Maret proses lelang sudah selesai sehingga November 2010 kedua koridor sudah dioperasikan," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tambah portal yang bagaimana bang?, Portal yang sekarang malah membikin macet, yang penting tingkatkan displin pengendara mobil dulu. Caranya yah tindak tegas bagi pelaku dan pemberi.
Laporan apapun dari rakyat harus diteliti dan dipahami jangan masuk kotak untuk kongko2.
Hidup bang Foke, sudah disiplin Posko STNK, truz posko KTP bagus bang sekarang apa lagi buat priorita sbagi para penjabat DKI manapun tidak ada belas kasih. Yang baik dari Bang Ali, Bang Setyoso ditiru bang.
Itu semua kita serahkanlah pada ahlinya. Bukan begitu Bang Kumis.