Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah daerah masih lambat melakukan penanganan terhadap para korban yang diduga (suspect) flu burung sehingga korban jiwa akibat virus yang mematikan itu bertambah di Riau.
Kepala Dinas Kesehatan Riau, dr Mursal Amir, dalam pernyataannya menyusul seorang anak berusia delapan tahun asal Indragiri Hulu meninggal akibat suspect flu burung di RSUD Arifin Achmad 31 Desember 2009.
"Kemungkinan daerah terlambat melakukan penanganan terhadap anak itu atau orang tua pasien menganggap penyakit anaknya biasa saja," ujarnya kepada ANTARA di Pekanbaru, Senin.
Meski demikan dia membantah keterlambatan penanganan itu dilakukan pihaknya karena masing-masing tenaga medis baik yang bertugas di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan rumah sakit telah memiliki standard operasional procedure (SOP).
"Kita sudah miliki SOP penanganan terhadap pasien flu burung dan saya jauh-jauh hari sudah mengintruksikan agar benar-benar melakukan penanganan terhadap mereka yang diduga terserang virus yang bersal dari unggas itu," tegasnya.
Sebab semua daerah di Riau merupakan endemis flu burung dan kasus-kasus itu diperkirakan mengalami peningkatan pada musim hujan karena virus akan mudah berkembang biak dan menular dalam kondisi udara yang lembab.
Selain itu juga data terakhir menyebutkan angka kematian bagi mereka yang menderita suspect flu burung di Riau cukup tinggi, jika dibandingkan jumlah mereka yang terserang virus mematikan itu.
"Data terakhir kita di luar pasien yang meninggal itu menyebutkan dari delapan kasus yang ditemukan, enam diantaranya meninggal dunia. Karena itu kita berharap koordinasi daerah tanggap jika menemukan kasus baru," jelasnya.
Menjelang akhir Desember 2009 dilaporkan dua warga Kabupaten Indragiri Hulu diduga terserang flu burung, dan satu diantara anak itu bernama Ananda (8), warga Dusun Tuo Pelang, Kecamatan Kelayang meninggal dunia.
Sedangkan seorang anak lagi bernama An Nisha (4), warga Desa Bongkal Malang, Kecamatan Simpang Kelayang masih dirawat di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.
Kondisi anak itu dilaporkan mulai membaik secara intesif oleh tim medis setelah dirujuk ke rumah sakit milik pemerintah daerah itu pada Rabu, (30/12) dan sebelumnya sempat dirawat di RSUD Indrasari, Rengat, Indragii Hulu. (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010