London (ANTARA News) - Harga minyak memulai 2010 dengan sebuah "ledakan" pada Senin dengan melonjak  di atas 81 dolar pada ekspektasi permintaan energi yang lebih tinggi di musim dingin di belahan utara dan setelah Rusia mengurangi pasokan ke Belarusia, kata para pedagang.

Seperti dilaporkan AFP, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari, melesat mencapai 81,68 dolar per barel, level terakhir yang terlihat pada Oktober. Harga kemudian berdiri di 81,25 dolar, atau naik 1,89 dolar.

Minyak mentah Brent North Sea untuk Februari naik 2,02 dolar menjadi  79,95 dolar di perdagangan London. Harga sebelumnya meningkat setinggi 80,13 dolar.

"Harga minyak mentah naik lebih tinggi, di atas level 81 dolar ... didukung oleh  kondisi cuaca dingin di AS dan di tengah berita bahwa Rusia telah mengurangi pasokan minyak ke Belarusia," kata analis Sucden, Myrto Sokou.

Rusia, produsen minyak mentah dan gas alam terbesar di dunia, telah menghentikan pasokan minyak ke Belarus setelah gagal untuk menyetujui syarat keuangan baru untuk 2010.

"Masalah pasokan Rusia tampaknya menjadi peringatan bagi negara-negara Eropa, dengan Jerman dan Polandia mengawasi situasi, menyusul  situasi serupa pada 2007," kata Sokou.

Harga telah meningkat di tengah kekhawatiran akan implikasi langkah Rusia untuk memangkas pasokan minyak ke Belarus, yang telah efektif sejak malam Tahun Baru.

Namun, seorang juru bicara di Belarus pada Senin membantah laporan bahwa Rusia telah memotong pasokan minyak mentah mulai 1 Januari.

"Informasi mengenai pengurangan pasokan tidak sesuai dengan realitas. Minyak keduanya tiba baik untuk transit maupun untuk kilang," kata juru bicara untuk prosesor/pengolah minyak Belneftekhim kepada AFP.

Kedua kilang minyak Belarus bekerja normal dan minyak Rusia tiba sesuai jadwal, kata juru bicara, Marina Kostyuchenko.

Dalam laporan yang bertentangan, sebuah sumber industri minyak Belarus mengatakan kepada kantor berita Interfax  bahwa  kilang menerima minyak Rusia pada Senin pagi.

Laporan media mengatakan, Rusia telah menghentikan pasokan untuk Belarus mulai 31 Desember dengan terus menerus untuk memulai kembali negosiasi yang terhambat oleh perselisihan tarif pengiriman.

Minyak juga melesat naik di tengah kekhawatiran suhu beku di musim dingin belahan bumi utara -- khususnya di Amerika Serikat -- akan mendorong permintaan untuk bahan bakar pemanas.

"Arah jangka pendek berasal dari cuaca dingin di Amerika Serikat yang mendukung permintaan bahan bakar pemanas musim dingin," kata analis pada konsultan John Hall John Associates.

"Cuaca dingin diperkirakan akan terus berlanjut untuk beberapa waktu lagi," kata mereka dalam sebuah catatan kepada kliennya.

Cuaca dingin juga mencengkeram Asia pada Senin, dengan pesawat tidak bisa terbang dan ribuan sekolah ditutup karena salju terberat dalam lebih dari enam dekade menyelimuti Beijing dan Seoul.

Pasar minyak juga didorong oleh data ekonomi yang kuat dari Inggris, China, Jerman dan zona euro.

"Dalam berita ekonomi, angka-angka manufaktur dari China, Jerman, zona euro dan Inggris datang jauh lebih baik dari yang diperkirakan pagi ini, menunjukkan ekonomi mengalami perbaikan layak" kata analis Sucden, Myrto Sokou.

Manufaktur di China terus berkembang pada Desember karena pesanan baru yang diterima oleh pabrik-pabrik naik untuk bulan kesembilan berturut-turut di tengah meledaknya permintaan dari dalam negeri dan luar negeri, sebuah survei menunjukkan Senin.

China adalah negara konsumen energi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

HSBC China Manufacturing PMI, atau indeks pembelian manajer meningkat menjadi 56,1 pada Desember dari 55,7 pada November. Angka di atas 50 berarti sektor ekspansi, sementara angka di bawah 50 menunjukkan penurunan secara keseluruhan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010