"Jalur Rempah bukan hanya untuk kepentingan sejarah, namun juga untuk kepentingan generasi masa sekarang," kata dia.

Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan Jalur Rempah merupakan sejarah yang tidak boleh hilang ditelan zaman.

"Jalur Rempah merupakan kekayaan Indonesia yang tidak boleh hilang ditelan zaman. Dalam beberapa tahun terakhir, kami melakukan pendataan, riset, bahkan ke lapangan untuk mengumpulkan data mengenai Jalur Rempah ini," ujar Hilmar dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan pada masa lalu, kapal-kapal pedagang dari mancanegara menyambangi daerah-daerah di Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah, termasuk Pulau Banda di Maluku dan Pulau Siau di Sulawesi Utara yang dikenal sebagai penghasil pala, penghasil cengkih Maluku Utara, serta daerah penghasil lada di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

Baca juga: Pemerintah gencarkan promosi Jalur Rempah sebagai warisan budaya

Perdagangan rempah pada masa lalu itu menghadirkan interaksi antarmasyarakat dari berbagai bangsa dan menjadi ajang pertukaran budaya. Jalur Rempah juga merupakan saksi perkembangan dan pasang surut peradaban bangsa. Keberadaan rempah-rempah sangat erat dengan perjalanan kekuasaan politik, dan sosial budaya bangsa Indonesia.

"Jalur Rempah bukan hanya untuk kepentingan sejarah, namun juga untuk kepentingan generasi masa sekarang," kata dia.

Baca juga: Dirjen: Jalur rempah-rempah bagian penting peradaban bangsa

Kemendikbud menargetkan pada 2024, Jalur Rempah dapat menjadi warisan budaya yang diakui oleh UNESCO. Selain itu dari aspek ekonomi diharapkan rempah-rempah bisa menjadi daya ungkit terhadap ekonomi bangsa dan menjadi produk unggulan Indonesia.

"Mulai dari pengobatan, makanan, kesenian dan produk budaya lainnya," kata Hilmar.

Jalur Rempah juga dapat digunakan untuk memperkuat diplomasi budaya bangsa Indonesia. Ke depan, pihaknya akan mengadakan program muhibah dengan kapal menelusuri jalur-jalur pelabuhan yang pernah berhubungan dengan rempah-rempah pada masa lalu.

Baca juga: Megawati: Hidupkan Jalur Rempah untuk pariwisata

Pewarta: Indriani
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020