UMKM ada potensi ekspornya seperti perhiasan, kopi, dan yang lainnya. Dengan situasi pandemi ini, kesempatan untuk mengekspor.

Denpasar (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bali yang telah mendapatkan bantuan kredit usaha rakyat untuk memanfaatkannya guna meningkatkan ekspor di tengah pandemi COVID-19.

"UMKM ada potensi ekspornya seperti perhiasan, kopi, dan yang lainnya. Dengan situasi pandemi ini, kesempatan untuk mengekspor," kata Airlangga dalam acara bertajuk "Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, Bangkitkan UMKM" di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Sabtu.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, serta Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi.

Baca juga: Kementan sebut realisasi KUR picu PDB pertanian tumbuh positif

Airlangga menyebut meskipun dihadapkan pada situasi pandemi COVID-19, secara nasional nilai ekspor perhiasan tercatat mengalami peningkatan.

"Jika UMKM masih membutuhkan modal kerja, perbankan masih bisa mendukung, terlebih risiko kredit di Bali lebih kecil dibandingkan secara nasional," ucapnya.

Yang jelas, lanjut Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini, pihaknya hadir untuk memberikan semangat kebangkitan pariwisata dan ekonomi Bali.

Baca juga: Pemerintah genjot kinerja UMKM dongkrak ekonomi pulih dari corona

Terlebih pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi selama dua triwulan berturut-turut, yakni -1,14 persen pada triwulan I-2020, kemudian triwulan II-2020 lebih dalam lagi kontraksinya menjadi -10,98 persen atau sekitar dua kali kontraksi ekonomi nasional.

"Dalam pembahasan dengan Gubernur Bali, kalau pesawat itu 'engine-nya lebih dari satu. Maka 'engine' ekonomi Bali tidak saja pariwisata, tetapi juga UMKM, sehingga dengan demikian bisa terdiversifikasi," ucapnya.

Menko Airlangga juga mengapresiasi peran dan kontribusi UMKM di Bali selama ini. Dia berharap dengan ditambah bimbingan dari kementerian terkait dapat meningkatkan skala ekonomi dan semakin meningkatkan perolehan keuntungan.

"Semoga upaya yang dilakukan ini memperoleh keberkatan dari Tuhan Yang Maha Esa, terutama upaya kita untuk memulihkan dan membangkitkan UMKM di tengah pandemi COVID," ujarnya.

Baca juga: Permintaan melonjak, pemerintah tambah alokasi KUR Rp198,73 triliun

Dalam kesempatan tersebut, total KUR yang disalurkan oleh lembaga penyalur KUR mencapai Rp18,13 miliar yang diberikan kepada 136 debitur.

Selain diserahkan secara simbolis di Desa Budaya Kertalangu itu, penyaluran KUR tersebut juga dilaksanakan di beberapa lokasi kantor lembaga penyalur KUR antara lain Bank BRI, BNI, Bank Mandiri, Bank BTN, BPD Bali, BCA, Bank Mandiri Taspen, Bank Bukopin, Bank Sinarmas, BRI Syariah, dan KSP Guna Prima Dana. Selain itu, lembaga penjamin KUR seperti PT Askrindo dan PT Jamkrindo juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Di samping penyaluran KUR untuk UMKM lokal, dalam kunjungan kerja kali ini dilakukan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) oleh para lembaga penyalur KUR dengan nilai sebesar Rp4,52 miliar.

Dalam acara yang sama, Kementerian Perindustrian juga turut menyerahkan bantuan kepada UMKM untuk mempercepat pemulihan aktivitas usaha UMKM. Diberikan kepada Celuk Design Center Jewerly di Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Perhiasan Perak Celuk, Gianyar, bantuan berupa 1 unit mesin CNC.

Sementara itu, dukungan penguatan usaha juga diberikan oleh Kementerian Pertanian. Dukungan UMKM lokal yang diserahkan berupa benih komoditas perkebunan, pupuk organik, dan fasilitas sarana pasca panen juga diberikan oleh Kementerian Pertanian.

Fasilitasi bibit kopi arabika diberikan sebanyak 200.000 pohon untuk Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng senilai Rp900.000.000. Fasilitasi bibit kelapa genjah Bali sebanyak 15.000 pohon diberikan untuk 8 kabupaten se-Bali senilai Rp407.250.000.

Kemudian pupuk organik diberikan sebanyak 40 ton untuk bibit tanaman kopi di Kabupaten Bangli dan Kabupaten Buleleng senilai Rp108.000.000. Terakhir, fasilitasi sarana Pasca Panen dan alat Pengolahan Kopi untuk Kelompok tani Bon, Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung dengan total nilai sebesar Rp361.000.000.

Hingga 31 Juli 2020, perkembangan kinerja penyaluran KUR di Provinsi Bali terealisasi sebesar Rp2,99 triliun dan diberikan kepada 60.390 debitur. Sementara total outstanding sebesar Rp7,29 triliun diberikan kepada 559.866 debitur dengan Non Performing Loan (NPL) terjaga pada level yang rendah (0,52 persen).

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto berkesempatan menanam pohon di acara bertajuk "Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, Bangkitkan UMKM" di Desa Budaya Kertalangu, di Denpasar (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020