Tokyo (Antara/Business Wire)- Pada tanggal 20 Agustus 2020, ASEAN-Japan Centre (AJC) bersama dengan Komite ASEAN di Tokyo (ACT), yang terdiri dari Duta Besar ASEAN untuk Jepang, menyelenggarakan Simposium HUT ke-53 ASEAN secara online dengan tema “Beyond Covid-19: Moving into the New Normal” di mana para peserta dari Jepang dan Negara Anggota ASEAN bergabung dalam acara tersebut.
Simposium dibuka oleh H.E. Mr. Myint Thu, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Uni Myanmar di Jepang dan Ketua ACT. Duta Besar Myint Thu menyerukan kepada ASEAN dan Jepang untuk bersama-sama mengatasi tantangan yang muncul secara efektif dan menerapkan tindakan pencegahan terhadap dampak pandemi global.
Setelah kata sambutan, Sekretaris Jenderal ASEAN H.E. Dato Lim Jock Hoi, menyampaikan pidato utamanya. Dato Lim meyakinkan bahwa tekad ASEAN tetap kuat untuk memerangi pandemi melalui tindakan yang tegas, terarah, dan terukur. Contoh yang dikutip meliputi pembentukan “COVID-19 ASEAN Response Fund” dan “Cadangan Perbekalan Kesehatan wilayah ASEAN”; dan adopsi "Tindakan Rencana Hanoi terhadap Penguatan Kerja Sama Ekonomi ASEAN dan Konektivitas Rantai Pasokan dalam menanggapi Pandemi COVID-19".
Dato Lim juga mengakui bahwa dunia pasca pandemi akan menghadirkan perubahan mendasar dalam cara struktur kegiatan ekonomi ASEAN. Ada lima kemungkinan untuk menangani hal ini: Pertama, realisasi pentingnya isu-isu lintas sektoral; kedua, tren yang muncul semakin cepat seperti digitalisasi; ketiga, fokus pada perdagangan dan investasi intra-ASEAN; keempat, fokus pada daya saingnya sebagai tujuan investasi dan pusat perdagangan dan produksi; dan terakhir, memperkuat pemanfaatan ASEAN FTA.
Dalam diskusi panel di bagian akhir simposium dengan jaringan produksi internasional atau international production network (IPN) yang menjadi tema utama, Dr.Fukunari Kimura selaku Profesor Fakultas Ekonomi, Universitas Keio dan Kepala Ekonomi dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), memandang bahwa ekonomi Asia Pasifik saat ini sedang mengalami guncangan penawaran dan permintaan, yang akan diikuti oleh guncangan permintaan yang sangat besar dengan jaringan produksi yang diubah paksa secara paksa. Profesor Kimura juga mempresentasikan kerangka kebijakan tentatif untuk Negara Anggota ASEAN menuju perpindahan ke dalam normal baru yang diklasifikasikan ke dalam (i) tanggap darurat (ii) kebijakan keluar dan (iii) kebijakan untuk normal baru.
Dalam tanggapannya, Dr. Seiya Sukegawa selaku Profesor di Fakultas Ilmu Politik dan Ekonomi di Universitas Kokushikan, Jepang menyoroti gerakan menuju pembangunan kembali jaringan rantai pasokan melalui rantai pasokan berbasis ketahanan dan manajemen dalam kasus, dibandingkan rantai pasokan yang mencari efisiensi dan adil manajemen waktu. Dr. Maria Socorro G. Bautista selaku Profesor di Sekolah Ekonomi di Universitas Filipina berpendapat bahwa ASEAN sebagai pendukung perdagangan bebas, harus merumuskan cara untuk meningkatkan permintaan agregat dan menarik investasi ke kawasan, karena hasil ekonomi yang merugikan tampaknya tahan terlepas dari keterlibatan dalam IPN. Baik Kimura maupun Bautista tidak berpikir untuk memulangkan bisnis kembali ke asal secara besar-besaran.
Pada sambutan penutup, Sekretaris Jenderal AJC Mr. Masataka Fujita menggaungkan perkataan dari Duta Besar Myint Thu, bahwa penting bagi ASEAN dan Jepang untuk memandang pandemi ini sebagai masalah bersama dan untuk bersama-sama mengejar strategi inovatif dan tangguh.
AJC merupakan sebuah organisasi antar pemerintah yang didirikan oleh Negara Anggota ASEAN dan Jepang pada tahun 1981, dengan tujuan untuk mempromosikan perdagangan, investasi, pariwisata serta pertukaran antar masyarakat, antara Negara Anggota ASEAN dan Jepang. AJC menyelenggarakan ASEAN Anniversary Symposium sejak tahun 2017 untuk memperingati berdirinya ASEAN, mempertemukan para pemangku kepentingan ASEAN dengan sektor publik dan swasta Jepang untuk membahas isu-isu terkini di ASEAN.
Kontak
Kantor Sekretaris Jenderal, PR
Tomoko Miyauchi
ASEAN-Japan Centre
Tel: +81-3-5402-8118
Sumber: ASEAN-Japan Centre
Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020