Jakarta (ANTARA) - Netflix telah menurunkan (take down) dan mengubah poster promosi untuk "Cuties," sebuah film Prancis pemenang penghargaan internasional, setelah dituduh melakukan seksualisasi terhadap gadis-gadis di bawah umur.
"Kami sangat menyesal atas poster yang tidak pantas yang kami gunakan untuk 'Cuties'," kata juru bicara Netflix, dikutip dari NY Times, Sabtu.
"Itu tidak baik, juga tidak mewakili film Prancis ini yang memenangkan penghargaan di Sundance. Kami sekarang telah memperbarui gambar dan deskripsi," ujarnya melanjutkan.
Poster asli Netflix yang mempromosikan "Cuties" di layanan streaming film menampilkan gambar empat gadis muda yang berpose provokatif. Sekarang, poster promosi menunjukkan aktris utama, Fathia Youssouf, yang diambil gambar dari balik bahunya.
Keluhan banyak diunggah oleh warganet melalui Twitter dan trailer "Cuties" di kanal YouTube Netflix.
Padahal, "Cuties," fitur debut oleh Maïmouna Doucouré, telah dipuji karena mempertanyakan bagaimana masyarakat dan media sosial menekan anak-anak bertindak secara seksual dan eksplisit.
Doucouré dinobatkan sebagai sutradara terbaik dalam kategori sinema dunia pada Festival Film Sundance tahun ini dan mendapat perhatian khusus pada festival Berlinale tahun ini di Jerman.
Perselisihan dimulai pada hari Selasa setelah Netflix menerbitkan trailer untuk "Cuties" secara daring. Ini dengan cepat menuai kritik, begitu pula karya seni filmnya.
Beberapa masih menyerukan agar film, yang dijadwalkan tayang di Netflix pada 9 September, dihapus dari layanan streaming. Satu petisi online, yang memiliki lebih dari 170 ribu tanda tangan pada hari Jumat, mendesak Netflix untuk tidak merilisnya.
Kebanyakan dari penanda tangan petisi berpendapat Netflix secara tidak langsung mempromosikan budaya "pedofilia" di platformnya.
Film itu sendiri - dirilis sebagai "Mignonnes" di Prancis - tidak menyebabkan perselisihan semacam itu. Film ini mengikuti kisah Amy (Youssouf) yang berusia 11 tahun saat dia berjuang untuk menemukan tempatnya dalam hidup.
Di rumah, Amy harus menyenangkan ibunya, seorang Muslim dari Senegal, tetapi dia tertarik pada sekelompok teman yang memiliki kelompok tari sendiri.
Di Prancis, di mana film tersebut dirilis di bioskop pada 19 Agustus, "Cuties" tidak menimbulkan kontroversi. Para pengulas di Sundance juga tidak melihat film itu sebagai fetisisme.
Sementara itu, perubahan pada karya seni hanyalah contoh terbaru Netflix menghadapi tekanan untuk menghapus konten dari platform streaming film dengan alasan moral.
Pada bulan Juli, Netflix membatalkan produksi serial di Turki setelah pihak berwenang menolak izinnya karena pertunjukan tersebut menyertakan karakter homoseksual.
Pada tahun 2018, Netflix memenuhi permintaan dari pemerintah Arab Saudi dan menghapus satu episode acara "Patriot Act With Hasan Minhaj" dari platform di negara tersebut karena menyertakan kritik terhadap Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Baca juga: "Drive-in" dunia "Stranger Things" akan hadir di Los Angeles
Baca juga: Netflix uji coba tombol "shuffle play" di perangkat TV
Baca juga: Guillermo del Toro buat film animasi "Pinocchio" di Netflix
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020