Jakarta (ANTARA) - Boeing sedang mengembangkan perangkat genggam yang memancarkan sinar ultraviolet (UV) untuk menetralkan bakteri dan virus, sebagai bagian dari rangkaian metode untuk mendisinfeksi seluruh kabin.
Kekhawatiran pekerja maskapai dan penumpang tentang penyebaran COVID-19 telah memicu desakan perusahaan meluncurkan teknologi baru untuk mensterilisasi pesawat.
Dikutip dari Reuters, Sabtu, perangkat genggam tersebut akan menghilangkan kebutuhan untuk menggunakan alkohol atau disinfektan lain yang dapat merusak peralatan elektronik yang sensitif, menurut kepala teknisi program ecoDemonstrator Boeing, Rae Lutters.
Boeing sedang mempertimbangkan untuk melisensi teknologi tersebut dan mempekerjakan perusahaan pihak ketiga pada musim gugur untuk mulai memproduksi perangkat genggam untuk penggunaan komersial.
Boeing telah mengerjakan teknologi tersebut dengan 13 maskapai penerbangan berbeda.
Rekan teknis Boeing yang memimpin pengujian prototipe perangkat genggam tersebut, Kevin Callahan, mengatakan adanya minat yang sangat kuat ketika para operator berusaha untuk memulihkan kepercayaan diri dalam dunia penerbangan saat pandemi mereda.
Di bawah praktik pembersihan yang semakin ketat, banyak maskapai penerbangan mulai menggunakan disinfektan elektrostatis, yang membunuh virus saat bersentuhan serta semprotan antimikroba, yang membentuk lapisan selama 30 hari.
Boeing juga menguji lapisan antimikroba untuk permukaan pesawat.
Baca juga: AS tetap terapkan bea masuk 15% untuk pesawat Airbus dari Eropa
Baca juga: Corona lumpuhkan penerbangan, Boeing PHK 6.770 pekerja
Baca juga: Boeing tangguhkan sementara produksi di Puget Sound karena COVID-19
Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020