Cirebon (ANTARA News) - Tawuran antara kampung Kesunean Utara dan Cangkol, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon terjadi Minggu (4/1) dini hari mengakibatkan belasan rumah warga mengalami rusak dan empat pemuda mengalami luka-luka, salah satunya terkena sabetan samurai.
Berdasarkan informasi, Minggu, keempat pemuda yang mengalami luka-luka adalah Sujoko (13), Karnando (20) Nung (21), Sulaeman (19) seluruhnya warga Kesunean Utara.
Sujoko terluka karena terkena sabetan samurai sedangkan empat temannya yang lain hanya mengalami luka ringan akibat terkena lemparan batu pada bagian kepalanya.
Joko menceritakan penyebab dirinya menjadi sasaran penyerangan pemuda kampung Cangkol hingga terkena sabetan samurai berawal saat hendak pulang dari bermain Play Station (PS) sekitar pukul 02.00WIB berbarengan dengan kedatangan sekelompok pemuda Cangkol menyerang pemukiman warga.
"Saya langsung lari ke rumah dan menggedor pintu minta dibukakan pintu tapi karena keluarga saya sudah tidur mungkin teriakan saya tidak terdengar. Melihat sekelompok pemuda Cangkol semakin mendekat kemudian saya langsung lari lagi minta pertolongan teman-teman yang sedang begadang di tetangga yang sedang hajatan," kata Joko di Ruang VIII kamar 5 RSUD Gunung Jati.
Saat mencoba menyelamatkan diri tersebut, Joko kemudian dikejar sejumlah pemuda Cangkol bahkan salah satunya berusaha menghentikan langkah Joko dengan menyabetkan samurai mengarah ke kepala Joko. Melihat itu, Joko kemudian berusaha menangkis hingga akibatnya sabetan samurai tersebut malah melukai pergelangan tangan kanannya dan dadanya.
"Saya berusaha menghindar dan saat ada salah satu pemuda yang menyabetkan samurai saya menangkisnya," kata Joko.
Sementara itu, Sukardi salah seorang warga Kesunean Utara menduga tawuran yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIB tersebut berawal dari saling ejek antar pemuda.
Jembatan sungai sebagai batas kampung yang selama ini dikuasai oleh pemuda Cangkol sebagai tempat nongkrong, kerap menjadi permasalahan dan sumber percekcokan ketika para pemuda dua kampung tersebut saling bertemu.
"Sebenarnya tawuran seperti ini sudah sering terjadi sejak puluhan tahun lalu, namun tidak sampai parah seperti sekarang. Biasanya perkelahian dipicu akibat saling ejek antar pemuda," kata Sukardi yang atap rumahnya mengalami rusak karena lemparan batu dan sogokan bambu.
Berdasarkan pantauan hingga Minggu (3/1) sore, sejumlah warga tampak membenahi atap rumahnya yang bocor akibat lemparan batu.
Sedikitnya tujuh rumah di Kampung Kesunean Utara mengalami rusak pada bagian atap dan kaca jendela pecah sedangkan di Kampung Cangkol sedikitnya lima rumah mengalami kerusakan serupa.
Kapolresta Cirebon, AKBP Ary Laksmana Widjaya menyatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan atas kasus tersebut dan saat ini sudah memeriksa sejumlah warga yang diduga terlibat.
"Kami akan menyelidiki kasus ini apalagi hingga mengakibatkan sejumlah warganya terluka serta rumah-rumah ikut dirusak," kata Ary saat dikonfirmasi.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010