Mamuju (ANTARA News) - Bupati Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Drs Suhardi Duka MM menyesalkan pasien gizi buruk, Tia yang berumur lima bulan, yang terpaksa meninggalkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju dalam kondisi kritis, karena keluarganya tidak punya biaya untuk merawatnya.
"Saya sangat menyesalkan tindakan keluarga yang membawa pulang Tia pasien Gizi buruk yang seharusnya masih dirawat di rumah sakit, karena Tia masih dalam kondisi kritis,"kata Bupati di Mamuju, Minggu.
Bupati mengaku, dirinya baru mengetahui bahwa ada pasien gizi buruk dari Dusun Galung Lengke, Desa Bebanga Kecamatan Kalukku, sempat menjalani perawatan di RSUD Mamuju, selama dua hari, dalam keadaan sangat kritis dan mengenaskan.
Namun ternyata pasien tersebut, akhirnya pulang karena keluarganya yang merawatnya yakni Kais (60) yang juga neneknya tidak punya biaya hidup untuk merawat pasien gizi buruk tersebut dirumah sakit.
"Saya sangat kecewa karena seharusnya Tia tetap menjalani perawatan dirumah sakit Mamuju, sampai keadaannya membaik, karena biaya pengobatannya di rumah sakit Mamuju gratis, melalui program yang dicanangkan pemerintah kabupaten (Pemkab) Mamuju, tentang pelayanan kesehatan secara gratis apalagi, bagi pasien gizi buruk,"katanya.
Menurut dia, pemerintah sebenarnya akan membantu Tia untuk biaya hidupnya dan keluarganya selama di rumah sakit dan Tia pulih dari sakitnya, tetapi Tia dan keluarganya ternyata dia pulang, secara tiba-tiba, sehingga pemerintah tidak sempat membantunya.
Ia mengaku kecolongan atas pulannya pasien gizi buruk yang seharusnya dibantu pemerintah tersebut, dan menyalahkan petugas RSUD Mamuju yang dinilainya lalai karena membiarkan Tia meninggalkan rumah sakit dalam kondisi kritis, karena seharusnya perawat rumah sakit mencegah Tia meninggalkan rumah sakit.
"Seharusnya perawat melarang pasien gizi buruk tersebut, untuk meninggalkan rumah sakit , karena kondisinya masih kritis dan butuh perawatan, namun ternyata tidak dilakukan, ini sebuah kecerobohan pihak rumah sakit,"ujarnya.
Oleh karena itu ia berjanji akan mencari kembali Tia untuk memberikan bantuan, serta menolong Tia agar pulih dari derita gizi buruk yang dialaminya.
Tia pasien gizi buruk tersebut, meninggalkan rumah sakit pada pukul 09.00 wita, (1/1), dibawa oleh Kais (60) yang merawatnya dirumah sakit, Kais beralasan tidak punya biaya lagi untuk merawat cucunya dirumah sakit, karena tidak bisa bekerja untuk menghasilkan uang sebagai petani.
Selain itu juga beralasan jika ibu Tia pasien gizi buruk tersebut, dalam kondisi sakit jiwa atau tidak waras dikampunnya, dan tidak ada yang merawatnya, sehingga neneknya pulang untuk mencari anaknya (Ibu Tia Red), yang sakit jiwa itu untuk merawatnya, sambil membawa cucunya yang menderita gizi buruk itu.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010