Islamabad (ANTARA News) - Serangan bom di Pakistan barat daya pada Ahad menewaskan seorang mantan menteri, kata para pejabat seperti dikutip kantor berita Reuters. Bom yang dipasang di pinggir jalan itu menghantam mobil yang ditumpangi Ghani-ur-Rehman.
"Mantan menteri, pengawal dan pengemudinya tewas," kata Fazal Naeem, perwira kepolisian di kota Hangu, tempat ledakan bom tersebut.
Ledakan itu terjadi menyusul ledakan bom bunuh diri dahsyat pada Sabtu (2/1) yang menewaskan lebih dari 90 orang.
Pelaku bom meledakkan kendaraannya yang berisi alat peledak pada saat khalayak berkumpul, untuk menyaksikan dua tim lokal bertanding dalam turnamen bola voli di desa dekat kubu pertahanan Taliban di Waziristan Selatan.
Keamanan telah diperketat di seluruh distrik Bannu, yang berbatasan dengan Waziristan Selatan, setelah ledakan di desa Shah Hasan Khan, kata polisi.
Kondisi keamanan memburuk sejak lebih dari dua setengah tahun di negara itu, tempat kelompok garis keras menewaskan lebih dari 2.800 orang sejak Juli 2007.
Serangan bom ini menandai peristiwa berdarah pertama pada pergantian tahun 2010 di Pakistan, dan diduga serangan serupa akan dilancarkan di waktu-waktu mendatang, sebagai balasan atas operasi militer untuk menumpas kubu pertahanan gerilyawan di wilayah barat laut itu.
Taliban Pakistan mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom tersebut dalam suatu kampanye untuk menumbangkan apa yang disebut pemerintah pro Amerika Serikat.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010