"Kita meyakini pada triwulan VI 2009, ekonomi terus membaik, terutama ekspor-impor yang mulai menguat kembali seiring dengan perbaikan perekonomian dunia, terutama di kawasan Asia yang didorong China dan India," katanya di Jakarta, Minggu.
Ia menjelaskan, pada kuartal IV 2009 ini, kondisi perekonomian membaik seiring dengan perbaikan di tingkat global. Ekspor-impor yang mulai menuju kepada pemulihan menurut dia, juga dibarengai perbaikan investasi.
"Begitu pula dengan konsumsi masyarakat yang membaik, terlihat dari indikasi penjualan sepeda motor, maupun mobil, begitupula dengan indeks keyakinan konsumen yang membaik," katanya.
Untuk itu, ia meyakini pada kuartal IV 2009 pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dari kuartal IV 2008. Hal ini karena kuartal IV 2008 merupakan puncak krisis ekonomi, sementara kuartal IV 2009, ekonomi dunia telah mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
Menurut perhitungannya, bila pertumbuhan ekonomi kuartal IV dinilai belum pulih seperti pola normal pada 2000 hingga 2007, maka pertumbuhan diperkirakan berada di sekitar 4,4 persen.
"Misalnya kalu pertumbuhan ternyata lebih rendah dari pola normal q to q, kita perkirakan minus 3,3 persen dibandingkan kuartal III 2009, maka ini berarti di kuartal IV YoY sebesar 4,7 persen, sehingga pertumbuhan ekonomi sekitar 4,4 persen pada 2009,? katanya.
Sementara itu, bila dihitung berdasarkan pola normal pada 2000-2007, biasanya pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV sekitar minus 2,5 persen dibandingkan Kuartal III (q to q).
?Bila hal ini terjadi yaitu minus 2,5 persen pada kuartal IV 2009 dibandingkan kuartal III 2009, maka pertumbuhan ekonomi kuartal IV YoY sebesar 5,5 persen yang artinya pertumbuhan ekonomi 2009 mencapai 4,5 persen,? katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010