Jambi (ANTARA News) - Warga yang bermukim di 91 desa tersebar di sejumlah kecamatan di Kota Jambi yang rawan terendam air jika musim hujan diimbau sejak dini mengamankan harta bendanya ke tempat yang lebih aman, karena curah hujan di kota kian tinggi.
"Hampir seratus desa itu berada di bantaran sungai dan di dataran rendah serta cekungan, sehingga bila musim hujan dengan cepat langsung digenangi air, kata Kepala Dinas Kimpraswil Jambi, Nino Guritno, di Jambi, Sabtu.
Guna mengantisipasi kerugian dan korban yang ditimbulkan, sejak dini warga yang bermukim di daerah tersebut, juga diimbau mengamankan ternak peliharaannya di tempat yang lebih tinggi, serta selalu waspada, mengingat curah hujan yang kian tinggi akhir-akhir ini.
Selanjutnya warga yang memliki lahan pertanian yang rawan digenangi air yang luasnya mencapai 1.216 hektar agar memanen tanamannya yang siap panen untuk menghindari kerugian, termasuk ikan yang sudah bisa dikonsumsi.
Dinas PU Provinsi Jambi menyiapkan karung dan bronjong yang sewaktu-waktu dapat disalurklan atau diberikan pada masyarakat yang membutuhkan untuk membendung air.
Pada warga diharapkan secara swadaya dapat mengamankan lingkungannya dengan membersihkan gorong-gorong serta membuat saluran air, tanggul dan lainnya, agar air hujan dapat dibendung atau dialirkan ke sungai terdekat.
Ancaman banjir di Kota Jambi dan kawasan pantai timur akan berlangsung lebih lama karena sebagai daerah dataran rendah yang menampung air dari berbagai penjuru huluan.
Untuk itu pemerintah Kota Jambi harus bekerja keras membenahi drainase agar genangan air akibat luapan sungai Batanghari dan tingginya curah dapat diminimalisir.
Ketinggian air Sungai Batanghari yang kini terus meningkat akan mengenangi permukiman warga di Kota Jambi dan sebagian wilayah pantai timur, dan itu akan berlangsung lebih lama.
Luas dan lamanya genangan air yang akan mengancam Kota Jambi dan daerah pantai timur juga disebabkan tertahannya air dari huluan akibat dorongan pasang air laut yang kini juga sedang berlangsung .
Ancaman itu juga diperparah akibat kedangkalan sungai yang tidak sebanding denan kapasitas air yang datang dari huluan dan tingginya curah hujan lokal.
Pemerintah Kota Jambi harus melakukan langkah antisipasi dengan membenahi drainase dan menggali semua alur sungai dan got yang ada di dalam kota.
Upaya pemerintah Kota Jambi yang sudah menggalakkan pemilik bangunan di sisi jalan agar mengganti tutup got dengan teralis sudah benar supaya air hujan tidak mengalir ke jalan.
"Namun harus ditindaklanjuti dengan menggali semua parit-parit yang ada, agar air hujan dapat mengelir dengan lancar tanpa harus mengenai jalan dan pemukiman warga," kata Nino Gurtitno.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010