"Sudah sepantasnya dan selayaknya kalau Gus Dur mendapatkan gelar pahlawan nasional. Siapa pun atau pihak mana pun tidak perlu lagi mempersoalkannya," tegas Amin usai memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu.
Menurut tokoh reformasi itu, separuh perjalanan hidup Gus Dur sudah didedikasikan dan diabdikan pada bangsa ini sehingga sudah sepantasnya, bahkan secara otomatis gelar pahlawan nasional diberikan kepada mantan Ketua Umum PBNU itu.
Menyinggung perbedaan pendapat antara dirinya dan Gur Dur ketika sama-sama berkecimpung dalam ranah politik, Amin menegaskan, perbedaan pendapat adalah halbiasa dalam negara demokrasi.
"Dalam berdemokrasi kami memang sering beda pendapat, namun semua itu tidak berpengaruh terhadap hubungan baik secara personal. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana kita memberikan sumbangsih yang terbaik bagi negeri ini termasuk buat beliau (Gus Dur)," tegasnya.
Sebelumnya pengamat politik dan tokoh NU Kota Malang Mas`ud Said mengungkapkan dukungan jika pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada mantan presiden ke-4 Republik Indonesia (RI) itu.
Dosen FISIP UMM itu menyatakan, jasa yang dipersembahkan Gus Dur untuk bangsa Indonesia cukup banyak terutama dalam menegakkan demokrasi dan perdamaian sehingga sudah selayaknya kalau Gus Dur diberi gelar Pahlawan Nasional.
Setelah Gus Dur wafat pada Rabu (30/12) sekitar pukul 18.45 di Rumah Saki Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, banyak aspirasi masyarakat untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada mantan presiden ke-4 RI tersebut. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010