London (ANTARA News) - Mengenang Gus Dur mewarnai pergantian tahun baru di KBRI Moskow, diawali dengan acara mengheningkan cipta mengenang almarhum Presiden ke-4 RI KH Abdurrrahman Wahid yang meninggal dua hari sebelum pergantian tahun.

"Indonesia kehilangan tokoh nasional dengan wafatnya KH Abdurrahman Wahid dan juga Frans Seda, untuk itu acara pergantian tahun kali ini dilakukan dengan penuh kesederhanaan untuk penghormatan kepada para almarhum," demikian Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Moskow, A Agus Sriyono kepada koresponden ANTARA News London, Sabtu.

Malam pergantian tahun diisi persembahan lagu yang diringi band dan puisi kreasi siswa-siswi Sekolah Indonesia Moskow, masyarakat Indonesia di Rusia dan juga mahasiswa Indonesia di Rusia yang khusus datang ke Moskow dari berbagai daerah di Rusia seperti Tver, Tula, Voronezh, Rostov, Ufa dan Ekaterinburg (Ural) untuk merayakan malam kebersamaan.

Mahasiswa Indonesia di Rusia (PERMIRA) bertempat di KBRI Moskow mengadakan acara diskusi bersama yang membahas berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan mahasiswa di Rusia, permasalahan dan peluang belajar di Rusia.

Dalam acara diskusi tersebut yang dihadiri KUAI KBRI Moskow dan pelaksana Fungsi Pensosbud dilakukan pula mengheningkan cipta sebagai penghormatan kepada almarhum Gus Dur.

Setelah mengikuti acara di KBRI Moskow, masyarakat Indonesia menyambut pergantian tahun 2010 di Lapangan Merah, Kremlin bersama puluhan ribu masyarakat Rusia lainnya di bawah suhu -8 C dan sentuhan hujan salju.

Diiringi dengan nasionalisme yang tinggi, mahasiswa-mahasiswa Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu perjuangan lainnya yang menjadi perhatian masyarakat Rusia.

"Dari Indonesia," tanya salah seorang warga Rusia, "S Novym Godom (Selamat Tahun Baru)," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010