Jambi (ANTARA News) - Tingginya curah hujan hampir di seluruh daerah di Provinsi Jambi sepekan terakhir menyebabkan air Sungai Batanghari terus naik dan mendekati siaga satu.
Kepala Dinas PU Provinsi Jambi, Nino Guritno di Jambi, Jumat mengatakan, hingga Jumat (1/1) ketinggian air Sungai Batanghari sudah mendekati 12,85 meter atau mendekati siaga satu 13,83 meter.
Suluruh petugas di lapangan diperintahkan waspada 24 jam dan melaporkan tiap perkembangan yang terjadi, serta menyiagakan peralatan dan sarana penanganan banjir yang sewaktu-waktu bisa digunakan.
Tingginya curah hujan hampir terjadi di semua daerah baik huluan maupun hilir, sehingga Sungai Batanghari tempat muaranya puluhan anak sungai ikut meluap.
Sejumlah daerah yang berada di bantaran sungai dan dataran rendah kini juga sudah digengi air, dan menggunakan perahu untuk sarana transportasi.
Khusus bagi warga yang berada di bantaran sungai dan dataran rendah agar menyelamatkan harta bendanya di tempat yang lebih aman termasuk ternak seperti kambing, kerbau dan ternak besar lainnya.
Pemukiman warga di dataran rendah dalam kota Jambi seperti Kampung Legok juga sudah digengani air, namun belum sampai ke atas rumah karena sebagaian besar rumah warga di daerah tersebut berbentuk panggung.
Dalam keterangan terpisah Kepala Administrator Pelabuhan (Adpel) Jambi, Mulyono mengatakana, angkutan laut dan sungai diimbau untuk mempedomani laporan BMKG bila hendak berlayar, mengingat buruknya cuaca saat ini dan rawan menimbulkan bencana kapal tenggelam.
Selain itu nahkoda dan perusahaan pelayaran juga diminta tidak memaksakan diri untuk berlayar bila dihadapakan pada cuaca buruk.
Ada tiga faktor alam yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan laut, yakni kecepatan dan arah angin, arus laut dan besarnya ombak yang dijadikan acuan untuk berlayar.
Ke-tiga faktor tersebut akan selalu disampaikan BMKG pada pihak pelayaran dan instansi terkait, untuk dipedomani dalam mengambil keputusan untuk berlayar.
"Yang tidak kalah penting bagi perusahaan tetap menyediakan dan melengkapi sarana keselamatan seperti baju pelampung, sekoci, radio panggil dan lainnya," kata Mulyono.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010