Surabaya (ANTARA News) - Sedikitnya 37 korban kecelakaan lalu lintas pada malam tahun baru masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo, Surabaya, Jawa Timur.

Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD dr. Soetomo, dr. Urip Murtedjo, di Surabaya, Jumat, mengatakan, sebanyak 37 orang itu mengalami kecelakaan lalu lintas, baik menjelang maupun sesudah peringatan malam pergantian tahun di "Kota Pahlawan".

"Sebanyak 27 pasien masuk rumah sakit menjelang pergantian tahun, sedangkan 10 orang sisanya setelah pesta pergantian tahun," katanya.

Ia mengemukakan, dari 37 korban kecelakaan itu, 11 orang harus menjalani rawat inap, sementara sebanyak lima korban lainnya harus menjalani operasi akibat patang tulang dan gegar otak.

"Sementara korban kecelakaan yang lain hanya sebatas luka ringan dan diperbolehkan pulang," katanya.

Para korban kecelakaan itu mayoritas didominasi pengendara sepeda motor yang sedang merayakan malam tahun baru di Kota Surabaya.

"Umumnya orang Surabaya yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas, bahkan tahun ini bisa dibilang kasus kecelakaan lalu lintas meningkat dibandingkan saat pergantian malam tahun baru 2008," katanya.

Ia menyebutkan, selama 2009 RSUD dr. Soetomo telah menangani sekitar 9.125 kasus kecelakaan lalu lintas sehingga setiap hari rata-rata menangani 25 kasus kecelakaan, lima operasi bedah, dan sisanya masuk observasi.

Beberapa kasus tersebut meliputi, kasus trauma cedera otak, cedera ekstremitas (tangan dan kaki), cedera muka (kepala dan leher), dan cedera multitrauma.

"Dari keempat kasus trauma akibat kecelakaan dan trauma cedera otak menempati urutan pertama," kata Urip.

Selama pergantian tahun baru RSUD dr. Soetomo menyiapkan 48 dokter tambahan untuk antisipasi melonjaknya pasien akibat banyaknya dokter praktik yang tutup saat libur tahun baru.

Ia menambahkan, dokter yang disiagakan itu, meliputi dokter spesialis dan dokter umum yang tergabung dalam Dokter Brigade Siaga Bencana, yakni seluruh dokter tambahan yang sudah terlatih untuk menangani keadaan darurat termasuk jika rumah sakit itu menerima pasien secara bergelombang.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010