Bekasi (ANTARA News) - Sedikitnya delapan bayi dilahirkan pada awal tahun baru 2010 di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Berbagai harapan terhadap anak datang dari orang tua.

Hj. Oom Omariyah, Bidan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi kepada ANTARA, di Bekasi, Jumat, mengatakan hingga pukul 18.00 WIB, pihaknya membantu proses persalinan sebanyak empat bayi.

"Seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Mereka lahir mulai pukul 03.50 hingga 09.55 WIB di ruang Dahlia. Dua diantaranya lahir melalui bedah cesar," katanya.

Bayi tersebut, kata dia, masing-masing putra dari Ny. Yeti (30)warga Perumahan Griya Agus Salim RT01 RW02, Kecamatan Bekasi Timur lahir pada pukul 03.50 WIB, putra dari Ny. Eka (28) warga Gang Baru RT11 RW 25, Kelurahan Kaliabang, Kecamatan Bekasi Utara lahir pada pukul 09.18 WIB.

"Sementara yang lahir secara cesar, adalah Ny. Arini (34) warga Jalan Murai 5 nomor 46 RT03 RW03 Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan pada pukul 08.50 WIB, dan Ny. Bonowati (28) warga Kampung Rawa Bebek Jalan Kalibaru nomor 15 RT09 RW10, Kecamatan Bekasi Barat pada pukul 09.55 WIB," katanya.

Dikatakan Oom, sebanyak dua pasien yang menjalani persalinan normal dirawat selama satu hari di ruang Dahlia, sementara pasien dengan persalinan cesar perlu perawatan selama tiga hari di ruang yang sama.

Secara terpisah Nani Styowati, Marketing Rumah Sakit (RS) Ibu dan Anak Hermina Bekasi Timur, mengatakan sebanyak empat warga di wilayah Kota dan Kabupaten Bekasi melhirkan dengan selamat di RS itu.

"Tiga diantaranya perempuan dan satu laki-laki. Namun demi menjaga privasi pasien, kami tidak dapat memberikan data yang lebih," katanya.

Menurut Nani, bayi bersama ibunya dirawat di ruang persalinan lantai dua RS tersebut. "Tidak ada promosi khusus bagi anak yang dilahirkan pada tahun baru 2010 di RS kami. Namun, suasana di ruang perawatan cukup meriah dengan dihadiri keluarga besar masing-masing pasien," katanya.

Sementara itu, Ny Bonowati mengaku bahagia dengan kelahiran putra pertamanya yang diberi nama Awalil Rizky. "Nama anak merupakan doa, saya berharap kelahiran Walil pada hari ini menjadi awal sebuah rizki yang baik bagi dirinya, keluarga dan masyarakat," katanya.

Dikatakan Wati, biaya persalinan melalui bedah cesar di RSUD Kota Bekasi senilai Rp3 juta bukan sebuah kendala bagi dirinya. "Yang penting anak saya lahir dengan selamat serta dapat berperan positif ditengah masyarakat," katanya.

Hal berbeda dikatakan Ny. Arini yang merupakan etnis keturunan Tiong Hoa. "Saya memiliki keyakinan bahwa anak yang lahir di tahun macan diberikan kelebihan oleh Tuhan berupa keberuntungan, bakat sebagai pemimpin, bakat untuk berprestasi dan gemar bekerja keras," katanya.

Menurut Arini, dirinya bersama dengan suami belum memiliki kesepakatan tentang nama yang akan diberikan kepada putra keduanya itu. "Kami sudah siapkan dua nama yang bagus untuk dia yakni, Arvy dan Rayan, tapi kami akan putuskan nanti setelah pulang dari rumah sakit," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010