Ratusan masjid dan mushalla di wilayah Bangil dan sekitarnya telah dilakukan disinfeksi secara simultan

Jakarta (ANTARA) - Dinilai bertindak inspiratif, relawan COVID-19, Yoyok Wachyudi, menerima penghargaan dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU).

Ketua PP LPBI NU M. Ali Yusuf dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan waktu pemberian penghargaan itu bersamaan dengan Hari Kemanusiaan Sedunia.

Ia mengatakan penghargaan yang diberikan kepada Ketua PC LPBI NU Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur itu berdasarkan kontribusi individu terkait.

Yoyok, kata dia, selama pandemi melakukan banyak upaya mencegah penyebaran COVID-19 dan mendukung masyarakat mengurangi dampak COVID-19 melalui beragam kegiatan.

Ali mengatakan pria empat puluh tahun kelahiran Pasuruan, Jawa Timur tersebut dalam merealisasikan gagasannya melakukan komunikasi dan koordinasi dengan PW LPBI NU Jawa Timur serta PP LPBI NU agar program sesuai protokol.

"Ratusan masjid dan mushalla di wilayah Bangil dan sekitarnya telah dilakukan disinfeksi secara simultan, kemudian telah dibantu pengadaan fasilitas cuci tangan, 'hand sanitizer' (cairan pembersih tangan), masker kepada jamaah yang melakukan ibadah," kata dia.

Baca juga: LPBI NU Bangil Pasuruan bantu belajar daring anak warga kurang mampu

Selain itu, kata Ali, Yoyok mendorong adanya protokol jaga jarak dalam ibadah serta sosialisasi dan edukasi kepada jamaah secara rutin agar waspada COVID-19.

Yoyok yang juga alumnus Pondok Pesantren KHA Wahid Hasyim Bangil, kata Ali, bersama Relawan LPBI NU Bangil membantu kepulangan para santri di beberapa pondok pesantren di Pasuruan dengan pengawalan ketat protokol kesehatan bersama Dinas Kesehatan dan Satgas COVID-19 terkait.

Ali mengatakan Yoyok juga bekerja sama dengan pondok pesantren di wilayahnya steril dari COVID-19

Dia mencontohkan Yoyok memimpin sterilisasi COVID-19 di pesantren dengan penyemprotan disinfektan, penyiapan masker, cairan pembersih tangan, tempat cuci tangan, bilik isolasi mandiri, ruang kesehatan disiapkan di setiap pondok pesantren sebelum para santri datang.

Ali mengatakan Yoyok juga menyelenggarakan rumah belajar di rumahnya untuk siswa yang membutuhkan fasilitas gawai dan internet untuk belajar daring.

Baca juga: Relawan Indonesia Bersatu salurkan bantuan sosial untuk nelayan
Baca juga: Sumut kirim 38 relawan medis ke Wisma Atlet Jakarta

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020