Manado (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) melindungi tenaga Sensus Penduduk (SP2020) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Perlindungan diberikan pada tenaga SP2020 selama melakukan tugasnya untuk mencacah di lapangan," kata Kakacab BPJAMSOSTEK Hendrayanto Smanli, di Manado, Kamis.

Dia mengatakan bentuk perlindungan ini,
Diawali dengan penandatanganan MoU antara BPS Kabupaten dan Kota se Sulawesi Utara dengann BPJAMSOSTEK, terkait perlindungan tenaga sensus 2020 di Sulawesi Utara oleh Kakacab BPJS Ketenagakerjaan Hendrayanto Smanli bersama Kepala BPS Kab/Kota secara daring.

Hendrayanto mengatakan memberikan perlindungan kepada tenaga kerja sangat penting dan merupakan amanat undang-undang.

Baca juga: Sulut, Sulsel dan Papua Barat raih Paritrana Award 2019

Baca juga: BPJAMSOSTEK bantu sembako warga Minahasa-Sulut terdampak COVID-19

"Semua pekerja baik informal maupun formal berhak mendapatkan perlindungan selama bekerja, baik kecelakaan kerja, kematian, maupun jaminan hari tua," katanya.

Saat ini, katanya, semua pencacah dalam SP 2020 akan mendapatkan perlindungan selama melaksanakan pekerjaan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dr Ateng Hartono mengatakan untuk pengaturan perlindungan sosial pada para pencacah diserahkan kepada kabupaten dan kota.

"Sensus Penduduk 2020 pelaksananya BPS Kabupaten/kota. Jadi masing-masing BPS Kab/Kota yang melaksanakannya," kata Ateng.

Sulut membutuhkan ribuan petugas Sensus Penduduk (SP) 2020 untuk mendata semua penduduk di daerah tersebut.

"Khusus di Sulut akan ada ribuan petugas yang akan mendata penduduk, sedikitnya ada sebanyak 1.200 orang," kata Kepala BPS Sulut, Dr Ateng Hartono.

Dia menambahkan untuk SP secara daring (online) hanya mengerahkan semua pegawai BPS di semua kabupaten dan kota untuk menuntun masyarakat membuka website bps.

Sensus Penduduk 2020 (SP2020) sudah dimulai. Ada dua tahapan besar dalam SP2020 ini, yakni SP Online dan SP wawancara atau manual.

Ateng mengemukakan, untuk pertama kalinya Sensus Penduduk akan menggunakan metode kombinasi.

Dia mengatakan, SP 2020 sangat penting karena data itu bisa jadi rujukan institusi dan Kementerian. Data penduduk penting karena jadi dasar membuat perencanaan.

Data Sensus Penduduk akan jadi dasar bagi perencanaan pendidikan, kesehatan, pertanian, perumahan, ketahanan pangan dan lain-lain.

Hasil sensus penduduk akan membantu proyeksi penduduk, di mana, data penduduk sesuai SP 2020 digunakan untuk proyeksi hingga 2045.

"Kami mohon dukungan seluruh masyarakat Sulut agar agenda Sensus Penduduk 2020 ini bisa sukses, dan berjalan lancar," katanya.*

Baca juga: Denpasar raih penghargaan nasional BPS atas sukses pelaksanaan SP

Baca juga: Padang terima penghargaan daerah terbanyak ikut SP 2020 secara daring

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020